Hanya di Indonesia, Pasar Tablet Tumbuh 8 Persen

Tablet buatan Samsung dan Apple
Sumber :
  • Reuters/Jo Yong-Hak
VIVA.co.id
- PT International Data Corporation (IDC) Indonesia mengungkapkan pasar tablet di Tanah Air masih menggiurkan. Diungkapkan, kuartal ini perangkat sabak akan tumbuh hingga delapan persen dibanding kuartal pertama 2015.


Menariknya, pertumbuhan pasar tablet itu hanya terjadi di Indonesia. Sementara itu, di pasar global, tablet dianggap tidak terlalu "seksi" dan kurang diminati oleh masyarakat.


Manajer Riset PT IDC Indonesia, Michael Edward, mengatakan, kenaikan pasar tablet itu dilihat dari kuartal empat 2014 yang naik, tapi kemudian harus terjun bebas pada kuartal pertama 2015.


"Saat itu, daya beli masyarakat di kuartal pertama menurun. Namun, akhirnya
bounce-back
ke posisi hampir sama dengan kuartal keempat 2014, yakni 1,4 juta unit penjualan tablet," ungkap Michael di Fairmont, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2015.


Triwulan Dua 2016, Pasar Tablet Merosot Lagi 12 Persen
Penyebab tumbuhnya penjualan perangkat sabak ini, Michael menjelaskan, pada kuartal kedua ini ada momen Lebaran. Itu menjadi titik dasar untuk lompatan tablet pada kuartal tersebut.
2015, Mito Targetkan Jual Dua Juta Unit Perangkat

"Kondisi itu membuat daya beli masyarakat kembali tinggi untuk membeli tablet sebelum Lebaran," ungkap dia.
Yakin Pasar Tablet Naik, Mito Pakai Chip Intel


Disampaikan Michael, tablet kategori layar 7 inci akan paling banyak diincar oleh masyarakat dari kategori sabak lainnya. Sebab, bentangan layar tersebut tidak terlalu kecil, namun tidak terlalu besar juga.


"Tablet layar 7 inci itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, sehingga nyaman untuk anak-anak. Masyarakat ingin
device
yang sekaligus bisa telepon, game, kerja, dan pendidikan. Kalau yang perangkat dengan layar 5 inci itu kecil, sedangkan perangkat layar 10 inci terlalu besar," ujar dia.


Terkait Windows 10, Michael menuturkan bahwa sistem operasi terbaru dari Microsoft itu akan cukup memengaruhi pasar tablet. Disayangkan, untuk saat ini pihak IDC Indonesia belum bisa memprediksikannya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya