Antivirus Avast Ungkap Sisi Gelap Wifi Publik
Rabu, 3 Juni 2015 - 16:49 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- Perusahaan keamanan, Avast Software, mengungkapkan sisi gelap dari penggunaan WiFi publik yang sering dimanfaatkan oleh para pengguna gadget di Indonesia. Menurut Avast, penggunaan fasilitas WiFi umum berpotensi rawan pencurian informasi.
Menurut Kepala Operasional Korporat (COO) Avast Software, Ondrej Vleck, seiring dengan semakin populernya penyimpanan cloud dan semakin berkembangnya WiFi cuma-cuma, tidak mengharuskan penggunaan password dalam mengakses. Inilah yang membuatnya jadi rentan.
Baca Juga :
2020, Singapura Akan Diselimuti Wifi Gratis
Baca Juga :
ZTE: Wifi, Fasilitas Paling Dicari Tamu Hotel
Selain itu, ada 41 persen responden tidak pernah mematikan pemancar WiFi sehingga perangkat mereka terlihat masih terhubung dengan WiFi publik tersebut. Dengan celah itu, peretas akan leluasa untuk masuk dan mengakses informasi pribadi pengguna yang penting, seperti perbankan.
Parahnya lagi, hanya 10 persen orang Indonesia yang menggunakan virtual private network (VPN) untuk melindungi perangkat mereka. Bila secara keseluruhan, delapan dari sepuluh responden mengakses WiFi publik sebulan sekali dengan 64 persen terhubung WiFi publik setiap hari atau beberapa kali dalam seminggu.
Untuk itu, Avast memiliki solusi dalam menangkal pencurian melalui WiFi. Perusahaan asal Republik Ceko ini memperkenalkan Avast Secure Line VPN. Software tersebut mengklaim dapat melindungi pengguna internet dalam pencurian data personal.
"Software ini juga menyembunyikan browsing history pengguna sehingga tidak ada yang dapat memantau perilaku online mereka. Avast Secure Line VPN juga tersedia bagi telepon dan tablet android di Google Play, serta bagi perangkat iOS di Apple App Store," tutur Vleck. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, ada 41 persen responden tidak pernah mematikan pemancar WiFi sehingga perangkat mereka terlihat masih terhubung dengan WiFi publik tersebut. Dengan celah itu, peretas akan leluasa untuk masuk dan mengakses informasi pribadi pengguna yang penting, seperti perbankan.