Tantangan Windows 8: Menyelamatkan PC
- REUTERS/Alex Gallardo
VIVAnews - Salah satu pendiri Apple, Steve Jobs, pernah mengatakan era Personal Computer (PC) atau komputer desktop akan berakhir. Karena itu pada bulan Maret lalu Steve Jobs pun mendeklarasikan post-PC era.
Ucapan Steve Jobs ini pun seakan dibuktikan dengan pernyataan HP yang menyatakan keluar dari bisnis PC. CEO HP Leo Apotheker saat itu menyebut alasan: "dampak tablet begitu nyata".
Saat Windows 8 diluncurkan kemarin, Microsoft pun mengindikasikan akan mengembangkan sistem operasi Windows terbarunya untuk perangkat mobile dan tablet. Sebelumnya, Windows memang dikenal sebagai sistem operasi yang lekat digunakan PC dan sangat kompatibel dengan prosesor standar Intel atau AMD, yang biasa digunakan PC.
Bisakah Windows 8 menyelamatkan PC dari kepunahan?
Laman CNNMoney menilai sistem operasi Windows 8 yang sudah redesigned dan re-engineered ini bisa menjadi bantahan pernyataan Steve Jobs tentang dimulainya post-PC era. Microsoft pun dinilai bertaruh karena percaya masyarakat tetap ingin memiliki pengalaman berkomputer selain dengan mengggunakan tablet. Karena itu Microsoft tidak mengembangkan Windows Phone di tablet, dan lebih memilih meluncurkan Windows 8.
Pengguna komputer dinilai masih membutuhkan penyimpanan (storage) yang besar, dengan kekuatan proses, dan berbagai perangkat lain (software yang 'makan-tempat' di penyimpanan). Ini merupakan kebutuhan pengguna PC di rumah, dan tidak hanya di kantor.
"Sepertinya Microsoft kembali ke jalur yang benar, dengan melanjutkan evolusi Windows PC dalam definisi mereka sendiri," kata Al Hilwa, analis IDC.
Namun, terlalu dini untuk menyebut Windows 8 akan menyelamatkan PC dari kepunahan. Karena sistem operasi milik perusahaan yang didirikan Bill Gates ini baru diungkap kemarin. Sedangkan Apple sudah mempersiapkan generasi ketiga tablet andalannya, iPad.
"Terlalu cepat untuk menyebut Windows 8 menjadi kebangkitan pasar PC yang mulai sepi. Sangat mudah untuk melakukan demo (yang dilakukan kemarin) yang bisa jadi tak berguna di dunia nyata karena tidak laku di pasaran saat produknya telah siap. Lihat saja Windows Vista," kata analis dari Yankee Group, Carl Howe.
Tentu orang tetap membutuhkan keyboard konvensional yang non-touchscreen dan layar lebih besar dari 10 inch dalam berkomputer. Tapi, apakah Windows dan software seperti Microsoft Word tetap dibutuhkan?
Bahkan Google telah membuat masa depan PC dengan Chromebook. Berbentuk laptop yang terintegrasi dengan internet dan sistem penyimpanan Cloud, Chromebook pun memiliki Google Docs Spreadsheets, yang bisa menggantikan fungsi Microsoft Word dan Excel.
Tentu tugas berat Microsoft untuk kembali mendominasi pasar. Windows 8 memang menjadi jalan bagi Microsoft untuk berlaga. "Tapi tawaran Microsoft untuk mengkonvergensikan PC dan tablet akan membingungkan konsumen untuk membeli tablet Microsoft," ujar Michael Silver, analis dari Gartner. (umi)