Komputer Tablet Marak, Penjualan PC Merosot
- pocketlint
VIVAnews - Untuk pertama kalinya sejak dua tahun lalu, pengapalan komputer PC pada kuartal pertama 2011 ini mengalami penurunan.
Kelesuan pasar komputer PC ini dipengaruhi oleh persaingan yang dihadapi dari segmen komputer tablet, tersendatnya komponen akibat gempa Jepang, serta melonjaknya harga minyak dan komoditas.
"Dengan peluncuran iPad 2 pada Februari, lebih banyak konsumen yang bergeser ke perangkat alternatif, atau sekadar menahan diri untuk membeli komputer PC. Kami tengah memperhatikan apakah tren ini akan memberi akibat jangka panjang kepada pasar komputer PC atau tidak," kata Mikako Kitagawa, analis dari Gartner, seperti dikutip dari situs IT World.
Menurut Kitagawa, kini harga komputer PC yang murah tak lagi mampu menarik pembeli dan menstimulasi pertumbuhan. Gartner juga mengatakan bahwa penjualan komputer PC masih tertolong pada penjualan di sektor bisnis, yang didorong oleh siklus peremajaan dari komputer-komputer lawas.
Seperti dilansir situs Financial Times, Gartner menghitung, terjadi penurunan volume pengapalan komputer PC sebesar 1,1 persen pada kuartal pertama 2011, dari sebesar 85,1 juta unit menjadi 84,2 juta unit. Padahal perkiraan semula, pada kuartal itu PC akan mengantungi pertumbuhan sebesar 3 persen.
Bahkan riset IDC mencatat penurunan yang lebih drastis pada kuartal pertama ini yakni sebesar 3,2 persen dari 83,2 juta unit menjadi 80,5 juta unit. Padahal, IDC sempat mengira akan terjadi pertumbuhan sebesar 1,5 di sektor ini.
Gartner mencatat, kendati penjualan komputer PC-nya melorot hingga 3,4 persen Hewlett-Packard masih berada di peringkat teratas vendor PC, dengan jumlah pengapalan sebesar 14,8 juta unit.
Di tempat kedua, pengapalan PC Acer juga terkena imbas penurunan sebesar 12,2 persen dengan 10,89 juta unit. Selanjutnya, Dell juga mengalami penurunan sebear 2,2 persen menjadi 9,98 million juta unit.
Lenovo Group dari China berada di posisi keempat menunjukkan pertumbuhan paling kuat di antara enam vendor teratas, dengan pertumbuhan 16.6 persen atau 8,14 juta unit karena keunggulan harga yang lebih kompetitif.