Smartwatch Ini bikin Ketagihan, Lari Tanpa Ribet

Garmin Forerunner 55.
Sumber :
  • Dok. Garmin

Jakarta, VIVA – Minat masyarakat Indonesia terhadap olahraga lari semakin meningkat. Berdasarkan data dari aplikasi Garmin Connect pada Mei 2024, terdapat lebih dari 80 ribu pengguna yang aktif berlari di Indonesia, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 35 ribu pelari.

Perbaiki Otot Usai Olahraga, Ini Makanan Bernutrisi Tinggi yang Direkomendasikan

Berdasarkan data tersebut, besar kemungkinan ada banyak pelari pemula yang mulai tertarik untuk menggeluti olahraga lari.

Bagi seorang pelari pemula, sangat penting memiliki alat pendukung seperti smartwatch yang tepat untuk memantau progres, menjaga motivasi, dan meningkatkan performa.

Diramaikan 10.500 Peserta, Bank Jateng Borobudur Marathon Usung Semangat Olahraga dan Promosi Budaya

"Untuk pelari pemula, menggunakan smartwatch yang sesuai dapat membantu mendukung gaya hidup sehat yang mulai mereka tekuni. Mulai dari memantau kemajuan latihan, mendapatkan data performa saat berlari, hingga mengetahui kondisi kebugaran dan kesiapan fisik untuk berolahraga," kata Senior Marketing Communication Manager Garmin Indonesia, Chandrawidhi Desideriani, Sabtu, 30 November 2024.

Bagi para pelari pemula, berikut sejumlah tips yang dapat diperhatikan ketika mencari smartwatch untuk mendukung kegiatan olahraga ini:

Keren, Ajang Lari Ini Kumpulkan Rp3,2 Miliar untuk Penyediaan Air Bersih di Pelosok Indonesia

Ringan dan nyaman

Smartwatch yang ringan dan nyaman di pergelangan tangan memastikan pelari tetap fokus tanpa gangguan saat berolahraga.

Forerunner 55 misalnya, smartwatch lari ini memiliki bobot ringan hanya 37 gram dan memungkinkan pengguna berlari dengan lebih nyaman.

Fitur seperti tombol yang responsif dan menu sederhana akan membantu pengguna fokus pada lari, bukan pada pengaturan perangkat.

Dilengkapi GPS bawaan

Fitur GPS bawaan sangat penting untuk melacak jarak, rute, dan kecepatan secara akurat. Ini membantu pelari memahami progres mereka tanpa harus membawa perangkat tambahan seperti smartphone.

Pemantauan detak jantung

Pemantauan detak jantung membantu pelari mengetahui intensitas latihan mereka dan memastikan mereka berlari pada zona detak jantung yang sesuai untuk tujuan kebugaran atau peningkatan performa.

Adanya fitur ini juga dapat menjadi peringatan apabila detak jantung terlalu tinggi ketika berlari. Apabila terdeteksi detak jantung terlalu tinggi, pengguna bisa mengurangi atau menurunkan intensitas larinya dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

Ada fitur 'pelatih'

Bagi pemula, smartwatch yang menawarkan rencana pelatihan akan sangat bermanfaat. Hal ini memungkinkan pengguna mengikuti program yang dirancang khusus untuk level kebugaran mereka.

Garmin telah melengkapi sejumlah smartwatch dengan fitur Garmin Coach yang dapat memberikan rencana latihan adaptif dari para pelatih profesional di bidangnya.

Menariknya, fitur ini dapat digunakan secara gratis dan tanpa biaya berlangganan tambahan.

Baterai awet

Daya tahan baterai menjadi salah satu aspek yang perlu pertimbangan ketika membeli sebuah smartwatch untuk berlari. Jika daya tahan baterai terlalu cepat habis, tentu fitur-fitur yang ada tidak bisa dinikmati secara optimal.

Garmin memiliki portofolio smartwatch untuk pelari dengan daya tahan baterai yang panjang. Seperti misalnya Forerunner 55 yang menawarkan masa pakai baterai hingga 14 hari dalam mode smartwatch dan hingga 20 jam dalam mode GPS.

Begitu juga dengan Forerunner 265 Music yang memiliki masa pakai baterai hingga 13 hari dalam mode smartwatch dan hingga 20 jam dalam mode GPS.

Bank Jateng Borobudur Marathon 2024

Juara Bank Jateng Borobudur Marathon 2024, Pelari Kenya Moses Mbugua Gaikarira: Rutenya Menantang dan Sangat Indah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Yayasan Borobudur Marathon, dan Harian Kompas kembali berkolaborasi untuk menyelenggarakan Bank Jateng Borobudur Marathon

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024