Amazon Tantang NVidia

Crop circle berbentuk chipset NVidia.
Sumber :
  • techcrunch.com

Jakarta, VIVA – Amazon Web Services (AWS), unit komputasi awan Amazon, mengaku akan menawarkan daya komputasi gratis kepada para peneliti yang ingin menggunakan chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik mereka.

Indosat Beber Kehebatan 3 Platform di Depan Bos NVidia Jensen Huang

Apa yang ditawarkan Amazon bertujuan untuk menantang popularitas NVidia, yang menjadi produsen chip AI nomor satu di dunia.

AWS mengatakan akan menawarkan kredit untuk menggunakan data center atau pusat data cloud miliknya yang bernilai US$110 juta (Rp1,74 triliun) kepada para peneliti yang ingin memanfaatkan Trainium, chip AI miliknya, untuk mengembangkan model kecerdasan buatan untuk bersaing dengan chip dari NVidia, serta divisi cloud milik Advanced Micro Devices, dan Alphabet.

Menkomdigi Ungkap Niat Perusahaan Teknologi Global di RI ke Mensesneg

Amazon Web Services juga memaparkan bahwa para peneliti dari Carnegie Mellon University dan University of California, Berkeley, turut ambil bagian dalam program tersebut. Anak usaha Amazon ini berencana menyediakan 40 ribu chip Trainium generasi pertama untuk program tersebut.

Langkah ini dilakukan AWS, yang masih menjadi perusahaan komputasi awan terbesar berdasarkan penjualan, lantaran menghadapi tantangan berat dari Microsoft karena pengembang perangkat lunak berupaya memanfaatkan jenis chip baru untuk pekerjaan AI.

Simak Obrolan Erick Thohir dengan Bos NVIDIA Jensen Huang soal Ekosistem AI Indonesia

"Kami berharap dapat menarik perhatian untuk chip AI buatan sendiri dengan mengambil strategi yang berbeda dari NVidia," kata Gadi Hutt, yang memimpin pengembangan bisnis untuk chip AI untuk AWS, seperti dikutip dari situs Reuters, Jumat, 15 November 2024.

Untuk memprogram chip NVidia, sebagian besar pengembang AI menggunakan apa yang disebut Cuda, perangkat lunak andalan perusahaan teknologi milik Jensen Huang itu, alih-alih memprogram chip secara langsung.

Sebaliknya, AWS berencana untuk menerbitkan dokumentasi tentang bagian paling mendasar dari chipnya - yang disebut arsitektur set instruksi - dan membiarkan pelanggan memprogram chip secara langsung.

Hutt mengatakan pendekatan ini ditujukan untuk memikat pelanggan besar yang mungkin ingin membuat perubahan kecil yang dapat menghasilkan keuntungan besar saat menggunakan puluhan ribu chip sekaligus.

"Pikirkan tentang orang-orang yang menggunakan infrastruktur dan menghabiskan ratusan juta dolar AS, jika tidak lebih-lebih untuk menyewa daya komputasi. Mereka akan memanfaatkan peluang apa pun yang ada untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya," jelasnya.

Direktur Utama dan Kepala Eksekutif Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.

Bos Indosat Pamer Filosofi Gotong Royong ke Jensen Huang

Dengan berpegang pada filosofi gotong royong, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkomitmen melatih 1 juta talenta digital di Indonesia pada 2027.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024