Polisi Bongkar Modus Peretasan WhatsApp dari Facebook

WhatsApp.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Polisi sukses membongkar modus penipuan baru, di mana akun WhatsApp korban berhasil diretas ketika mereka mengklik lowongan pekerjaan palsu dari Facebook.

Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

“Korban akan menemukan daftar lowongan pekerjaan yang menarik di Facebook dan menghubungi nomor kontak WhatsApp yang sudah disediakan,” demikian menurut keterangan resmi Kepolisian Republik Singapura, seperti dikutip dari situs The Independent, Selasa, 7 Mei 2024.

Polisi menambahkan jika para korban kemudian akan diinstruksikan untuk mengunduh file Android Package Kit (APK) melalui WhatsApp 'yang bertujuan untuk mendapatkan data pribadi mereka'.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

“Tanpa sepengetahuan korban, file APK berisi malware yang memungkinkan penipu (hacker) mengekstrak data pribadi dari HP mereka,” ungkap polisi.

Setelah korban mengunduh dan menginstal malware, mereka baru menyadari kalau layar HP mati, dan bahkan, kendali atas smartphone-nya sudah berpindah ke hacker.

Dimintai Keterangan, Polisi Sebut Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Masih Merasakan Sakit

Ketika para korban akhirnya mendapatkan kembali kendali atas HP mereka, itu sudah terlambat. Karena, korban menyadari sudah tidak dapat lagi mengakses akun WhatsApp mereka sendiri.

"Tapi, dalam beberapa kasus, mereka (korban) sadar kalau ini (file APK daftar lowongan kerja) palsu dan langsung menghapusnya," jelas polisi.

Kepolisian Republik Singapura menyarankan masyarakat untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah pada akun WhatsApp mereka dan mewaspadai permintaan yang tidak biasa meskipun dikirim oleh kontak WhatsApp mereka.

Masyarakat juga diimbau untuk hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.

Bukan itu saja. Masyarakat harus memastikan bahwa HP, komputer, laptop, tablet, dan perangkat elektronik lainnya telah diinstal dengan perangkat lunak anti-virus dan alat penghapus malware terbaru.

"Mereka juga harus memastikan bahwa sistem operasi dan aplikasi perangkat seluler diperbarui secara berkala, dan mengubah kata sandi agar terlindungi oleh aksi hacker," kata polisi.

Jika korban mencurigai dirinya sudah masuk perangkap hacker, maka mereka harus mengaktifkan mode penerbangan dan memeriksa apakah Wi-Fi dimatikan.

Polisi menerangkan bahwa korban harus menjalankan pemindaian anti-virus di HP serta memeriksa apakah ada transaksi tidak sah di rekening banknya dari perangkat lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya