Banyak Pilihan Inovasi Generative AI NVidia
- VIVA/Lazuardhi Utama
VIVA Tekno – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), NVidia, memasuki era generative AI PC setelah beberapa dekade menguasai segmen grafis untuk PC.
Tidak perlu waktu lama, mereka kini punya banyak inovasi di segmen ini. Mulai dari akselerasi NVidia TensorRT pada model Stable Diffusion XL yang populer untuk alur kerja teks-ke-gambar.
Lalu, ada NVidia RTX Remix dengan tools tekstur generative AI, layanan mikro Nvidia ACE dan lebih banyak game yang menggunakan teknologi DLSS 3 dengan Frame Generation.
Kemudian, AI Workbench – toolkit terpadu yang mudah digunakan untuk para pengembang AI, tersedia dalam versi beta.
Selain itu, NVidia juga menghadirkan TensorRT-LLM (TRT-LMM) – open-source library yang mampu mengakselerasi dan mengoptimalkan kinerja inferensi dari model bahasa besar terbaru (LLMs), kini mendukung lebih banyak model yang telah dioptimalkan sebelumnya untuk PC.
Bukan itu saja. Ada juga berbagai inovasi NVidia yang difokuskan untuk game. Misalnya, RTX Remix sebuah platform untuk mengolah game klasik berbasis RTX.Platform ini telah hadir dalam format beta dan menyediakan tools generative AI yang mampu memodernisasi tekstur dasar game klasik, dengan resolusi 4k, menggunakan materi rendering.
Dan, tentu yang paling tenar adalah NVidia DLSS 3 dengan Frame Generation, yang menggunakan AI untuk meningkatkan frame rate hingga 4x dibandingkan waktu rendering pada umumnya, akan hadir pada 12 dari 14 judul game baru yang didukung RTX, seperti Horizon Forbidden West, Pax Dei, dan Dragon's Dogma 2.
"Pemanfaatan AI kian berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak besar bagi setiap elemen kehidupan manusia serta bisnis. Tidak terbatas hanya pada industri kreatif dan gaming saja," kata Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead Indonesia, NVidia, di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024.