Huawei Kepingin buat Ponsel Lipat Murah
- X @Tech_Reve
VIVA Tekno – Huawei dikabarkan akan meluncurkan ponsel lipat murah di paruh awal tahun mendatang. Dengan mengincar segmen ini maka harganya akan lebih ekonomis dibandingkan ponsel lipat lainnya.
Tipster Revegnus di unggahan X memberikan bocoran bahwa varian ponsel layar lipat ini akan memiliki desain flip dan diestimasikan memiliki banderol harga sekitar US$735 atau kisaran Rp11 juta.
Ponsel ini akan masuk dalam seri Huawei P Pocket, yang mungkin menjadi penerus dari Huawei Pocket S yang diperkenalkan tahun sebelumnya dengan harga lebih kompetitif.
Huawei Pocket S, yang diluncurkan sebelumnya di China, dibanderol dengan harga sekitar 5.988 Yuan atau sekitar Rp13 juta. Jika informasi dari Revegnus terbukti akurat, maka varian baru ini akan ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, Revegnus menyebut Samsung mungkin akan meluncurkan ponsel layar lipat dengan konsep serupa. Beberapa bulan lalu, Revegnus juga mengindikasikan kehadiran Galaxy Z FE yang mungkin akan diperkenalkan setelah Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6, sebagaimana dilansir oleh CNET.
Namun, Revegnus belum memberikan detail lebih lanjut tentang spesifikasi atau informasi lain terkait ponsel layar lipat tersebut. Tidak jelas apakah varian ini akan tersedia hanya untuk pasar China atau juga akan diluncurkan di negara lain.
Samsung Galaxy Z Fold5.
- VIVA/Misrohatun Hasanah
Berdasarkan perkiraan waktu peluncurannya, kemungkinan besar ponsel Huawei ini akan diperkenalkan hampir bersamaan dengan Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6, yang diperkirakan akan muncul di bulan Juli/Agustus tahun depan.
Ponsel lipat memang belakangan ini sangat digandrungi masyarakat. Selain fitur-fitur yang menakjubkan, ponsel lipat sangat nyaman di bawa kemana-mana.
Ponsel lipat tersebut diantaranya dari brand Samsung, Oppo, Vivo, Xiaomi, Motorola, Microsoft, Google Pixel Fold, Huawei dan lainnya. Kalau kamu pecinta ponsel lipat merk Huawei, tunggu peluncurannya tahun depan ya.
Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan
Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Berikut daftar barang dan jasa yang akan terdampak oleh kenaikan tarif
