Kritik iPhone 15, Warganet: Inovasi Apple Mati Bersama Steve Jobs
- TechCrunch
VIVA Tekno – Penggemar ponsel pintar telah mengeluh tentang perangkat baru Apple, sejak pengumuman iPhone 15 series yang bisa dibilang anti-klimaks pada Selasa pekan ini.
Di media sosial X, pengguna bahkan mengklaim 'inovasi Apple mati bersama Steve Jobs', merupakan salah satu pendiri dan mantan CEO Apple yang meninggal pada 2011 karena kanker pada usia 56 tahun.
iPhone baru, yang dijadwalkan rilis pada 22 September mendatang menampilkan kaca dengan warna yang belum pernah ada sebelumnya — yang pertama di industri — dan port pengisian daya baru.
"Meskipun ukuran layarnya sebanding dengan generasi sebelumnya, desain titanium di iPhone 15 menjadikannya model Pro berbobot paling ringan yang pernah ada," tulis CEO Apple, Tim Cook di X.
Namun, sistem kamera ganda yang ditingkatkan, peningkatan kinerja secara keseluruhan, dan fitur keselamatan yang diperluas tidak cukup untuk menjawab kritik warganet yang mengklaim model iPhone 15 kurang inovasi untuk membedakannya dari generasi sebelumnya.
“Inovasi Apple mati bersama Steve Jobs. Hampir semua hal sejak tahun 2011 hanya mengalami peningkatan sebesar 0,5-1 derajat pada produk yang sudah ada — kecuali jam tangan — dan hal ini tidak bisa dihindari," kata seseorang.
“Perkenalkan Apple iPhone 13 baru, maksud saya 14, maaf 15!” sindir lainnya, dikutip dari situs New York Post, Sabtu, 16 September 2023.
“Saya adalah penggemar berat Apple dan iPhone 15 sangat hambar,” keluh salah satu pengguna X.
“Saya melewatkannya dan menunggu untuk melihat iPhone 16. Ini seharusnya disebut iPhone 14.2. Ini tidak cukup untuk mendapatkan '15'," ujar yang lain.
Kaiann Drance, Wakil Presiden Pemasaran Produk iPhone menegaskan bahwa model ponsel cerdas yang diperbarui adalah lompatan besar ke depan dalam inovasi.
Tapi, beberapa Apple fanboy bersukacita atas adanya tombol tindakan yang dilaporkan dapat disesuaikan, sebelumnya dikenal sebagai tombol mute.
Jika benar, fitur baru tersebut akan sangat membedakan iPhone 15 dari model sebelumnya, memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk mengakses berbagai fungsi dan pengaturan tanpa harus membuka kunci perangkat atau menavigasi ke suatu aplikasi.
Meskipun demikian, tampaknya hal tersebut tidak cukup bagi pelanggan yang tidak puas. Tapi ini bukan pertama kalinya raksasa teknologi itu menghadapi sorotan karena kehilangan 'jiwanya' setelah kematian Jobs, menurut buku After Steve: How Apple Became a Trillion-Dollar Company and Lost Its Soul yang ditulis Tripp Mickle.