Harga Samsung Galaxy Z Fold5 di Sini Sedikit Lebih Mahal

Samsung Galaxy Z Fold5.
Sumber :

VIVA Tekno – Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung telah resmi meluncurkan Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Fold5 melalui Galaxy Unpacked 2023 pada 26 Juli kemarin.

Samsung Galaxy Z Fold6 Lagi Diskon

Di Indonesia, harga Galaxy Z Flip5 kapasitas RAM 8GB/ROM 256GB dibanderol Rp16 juta dan RAM 8GB/ROM 512GB Rp18 juta, yang dipotong menjadi Rp16 juta.

Sementara pada Galaxy Z Fold5 kapasitas RAM 12GB/ROM 256GB dibanderol Rp25 juta, RAM 12GB/ROM 512GB Rp27 juta, dapat promo menjadi Rp26 juta, serta RAM 12GB/ROM 1TB dari Rp30 juta dipotong menjadi Rp27 juta.

Cincin Mungil bikin 'Burnout' hingga Stres jadi Terkendali

Nah, khusus harga Samsung Galaxy Z Fold5 di Rusia sedikit lebih mahal dari Indonesia. Mengutip situs Russian Today, Senin, 31 Juli 2023, harga Galaxy Z Fold5 termurah adalah 190 ribu Rubel (US$2.064/Rp31 juta).

Sedangkan harga Samsung Galaxy Z Flip5 dibanderol mulai dari 110 ribu Rubel (US$1.195/Rp18 juta). Namun, tidak disebutkan secara detail kapasitas dari kedua smartphone lipat ini.

Catat Tanggal Peluncuran Samsung Galaxy S25 Series

Samsung Galaxy Z Flip5.

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

Uniknya, kehadiran duo ponsel lipat premium milik Samsung di pasar Rusia merupakan yang perdana di dunia. Sebab, penjualan resmi di seluruh dunia dijadwalkan pada 11 Agustus 2023.

Informasi saja, pada Februari 2023, penjualan lini smartphone Samsung Galaxy S23 dimulai 11 hari sebelum peluncuran penjualan global.

Sebelumnya, Samsung mengumumkan penangguhan sementara pengiriman semua produknya ke Rusia pada Maret 2022 di tengah sanksi Barat akibat perang dengan Ukraina.

Setelah menjadi pemimpin pasar di Rusia dengan perolehan pangsa pasar 34 persen, Samsung lantas mengaitkan kebijakan bisnisnya itu dengan 'perkembangan geopolitik saat ini'.

Tahun lalu, Moskow mengesahkan skema 'impor paralel' untuk semua produk konsumen, termasuk smartphone. Kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen dari isolasi bisnis Barat setelah impor reguler merosot karena sanksi dan gangguan logistik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya