Umur Smartphone Tidak Lama Lagi

Perempuan lagi mengecek smartphone atau ponsel pintar.
Sumber :
  • The Guardian

VIVA Tekno – Kisah smartphone dimulai dengan terobosan teknologi seperti kamera yang dipasangkan pada sebuah alat komunikasi. Pada 2031, mungkin saja smartphone akan terpasang secara implan di tulang belakang kita. 

Sekitar 10 tahun silam tidak ada yang bisa membayangkan berapa banyak smartphone akan berkembang dalam 1 dekade. Tapi, teknologi smartphone telah berkembang pesat sehingga ponsel pintar generasi pertama sekarang tampak primitif.

Bertahun-tahun yang lalu kita menggunakan perangkat yang tak terhitung jumlahnya untuk memeriksa cuaca, mengambil foto, membaca email, atau mendengarkan musik. Namun, saat ini, kita bisa menemukan semuanya dari smartphone.

Sebanyak 80 persen populasi dunia memiliki ponsel dan lebih dari satu miliar di antaranya adalah ponsel pintar. Pengguna akan melihat ponsel rata-rata 150 kali dalam sehari dan beberapa orang menjadi sangat cemas jika mereka lupa membawa smartphone.

Meskipun laju perkembangan tampaknya telah melambat akhir-akhir ini, smartphone akan terus berkembang. Beberapa memprediksi perangkat akan menjadi seperti remote control untuk hidup, sementara yang lain berpikir bahwa mereka bisa menghilang ke dalam perangkat yang dapat dipakai seperti kacamata atau jam tangan.

Tapi, seperti apa smartphone atau ponsel pintar dalam 10 tahun ke depan? Berikut ulasannya yang dilansir dari situs Tech Advisor, Rabu, 10 Mei 2023.

Pengisian over-the-air

Charger ponsel di tempat umum.

Photo :
  • vstory

Bayangkan jika kita kehabisan baterai dan tidak membawa pengisi daya. Itu tidak akan menjadi masalah dalam beberapa tahun ke depan 
karena diharapkan perangkat pintar berikutnya dapat diisi daya secara nirkabel melalui udara. 

Ini tidak akan seperti pengisian nirkabel yang sudah ada sekarang, melainkan gelombang radio yang juga akan lebih ramah bagi lingkungan.

Ada banyak desas-desus bahwa Elon Musk mungkin berencana meluncurkan smartphone yang dijuluki Tesla Model Pi. Adapun rumor dari perangkat tersebut adalah baterainya yang dapat diisi oleh tenaga surya.

Desas-desus lain yang lebih dapat diprediksi mengatakan bahwa Musk bermaksud menjadikan ponsel tersebut terintegrasi dengan kendaraan Tesla.

Teknologi 6G

Teknologi 6G.

Photo :
  • PCMag.com

Meskipun 5G belum tersedia di semua wilayah, Samsung bersama dengan University of California sudah menguji versi awal modem 6G. Mereka dapat menawarkan kecepatan unduh 50 kali lebih cepat dari 5G, yang sudah mampu mencapai kecepatan multi-gigabit.

6G adalah tantangan teknis yang cukup besar, karena perlu memperluas spektrum hingga 3.000 GHz (3THz), serta membangun antena baru dan infrastruktur lainnya.

Sekelompok peneliti China juga berhasil mengirimkan 1TB data dalam satu detik sejauh 1 km. Itu sekitar 8000 Mbps atau 8 Gbps. Sekolah  Teknik Luar Angkasa Tsinghua di Beijing berhasil menyiarkan lebih dari 10.000 video definisi tinggi secara bersamaan. Oleh karena itu, China tampaknya memimpin dalam jenis teknologi ini karena lebih dari 40 persen paten di bidang ini berasal dari China. 

Ponsel lipat

Samsung Galaxy Z Fold 4 5G

Photo :
  • samsung.com

Ponsel lipat dapat mengubah cara konten dikonsumsi. Perangkat ini dapat berubah ke ukuran yang berbeda untuk melakukan tugas tertentu. Saat dibuka, mereka bisa berubah dari smartphone kecil menjadi perangkat tipe tablet. Oleh karena itu, smartphone dan tablet dapat digabungkan.

Sekali lagi, Samsung  memimpin dengan 9 dari 10 ponsel lipat yang terjual. Samsung Galaxy Z Flip 3 telah menjadi ponsel lipat favorit dengan pangsa pasar 52 persen. 

Namun saat ini, ponsel lipat masih terlalu mahal untuk bersaing dengan smartphone 'normal' dan kita harus menunggu beberapa tahun lagi agar harga ponsel lipat turun. Pada tahun 2030, ponsel lipat diperkirakan mencapai hampir 10 persen dari semua penjualan ponsel pintar.

Kereta Otonom Tanpa Rel IKN Dikembalikan ke China, OIKN Ungkap Alasannya

Kecerdasan buatan yang lebih cerdas

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Analytics Insight

Elon Musk Dapat 'Jatah' Jabatan dari Donald Trump di Pemerintahan Selanjutnya

Kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) akan menjadi lebih kuat dalam 10 tahun ke depan dan akan memainkan peran yang sangat penting dalam hidup kita. 

Jika AI sudah menjadi fitur utama di smartphone saat ini, di berbagai bidang seperti asisten suara, fotografi, augmented reality (AR) atau terjemahan bahasa real-time, perangkat masa depan akan menjadi lebih pintar.

Nvidia dan SoftBank Ciptakan Jaringan Telekomunikasi AI dan 5G, Akankah Indonesia Jadi Sasaran?

Kecerdasan buatan di masa depan dapat membuat keputusan yang lebih kompleks dan mirip manusia. Itu bisa menjadi pusat rangkaian perangkat pintar seperti hiburan, mobil yang terhubung, dapat membuat reservasi restoran, merekomendasikan pengalaman baru, membacakan cerita pengantar tidur untuk anak-anak, mengatur jadwal, dan mengatur pembelian.

Tampilan holografik

Hologram Jokowi.

Photo :
  • Eduward Ambarita/VIVA.co.id

Hologram telah menjadi bagian dari beberapa film fiksi ilmiah dan fantasi futuristik dalam beberapa tahun terakhir termasuk Star Wars ,  Blade Runner 2049, I, Robot, dan  Iron Man. 

Smartphone pada tahun 2030 dapat memiliki teknologi tampilan holografik yang dapat menampilkan gambar atau video 3D yang akan melayang di atas perangkat dan dilihat dari sudut manapun tanpa perlu memakai kacamata 3D.

Tanpa tombol

Vivo Apex 2019

Photo :
  • Dok. VIVA/ Misrohatun

Tren lain di tahun-tahun mendatang adalah membuat perangkat seluler tanpa port atau tombol, hanya layar. Faktanya, banyak smartphone saat ini telah menghilangkan jack headphone 3.5mm dan mendorong penggunaan Bluetooth sebagai gantinya.

Port USB pada perangkat seluler juga diperkirakan akan hilang. Vivo dan Meizu telah mengembangkan konsep pertama, termasuk Vivo Apex 2019. Beberapa pembuat laptop juga menjajaki model tanpa port. Tapi sekali lagi, China telah mempelopori pendekatan ini.

Tato elektronik

Tato elektronik

Photo :

Studi mendalam sedang dilakukan pada tato elektronik hasil kolaborasi perusahaan seperti Google dan Chaotic Moon Studios, sebuah perusahaan Amerika yang melihat potensi teknologi dan berinvestasi dalam pengembangannya. 

Elon Musk membayangkan ketika manusia bergabung dengan mesin, memungkinkan kita mengubah tubuh ketika tidak lagi melayani kita dengan baik atau bahkan mentransplantasikan ingatan jika otak berhenti bekerja dengan baik.

Teknologi ini sudah dikembangkan di Universitas Michigan, Pennsylvania, dan Washington. Pada tahun 2030 kita mungkin melihat teknologi yang sangat berbeda dari yang kita bayangkan hari ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya