Kiamat Ponsel, Benarkah atau Hanya Gertak Sambal?

Nokia C21 Plus.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Kata 'kiamat' sedang ramai diperbincangkan publik. Setelah heboh Jam Kiamat atau The Doomsday Clock beberapa waktu lalu, kini muncul istilah kiamat ponsel pintar atau smartphone. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Nokia Pekka Lundmark.

Seperti diketahui, memiliki smartphone saat ini sudah seperti kewajiban. Perangkat mungil yang dapat digenggam satu telapak tangan ini memiliki fungsi yang begitu melekat dengan keseharian banyak orang, seperti berkomunikasi, mencari hiburan, dan bekerja.

Jadi, wajar saja bila smartphone menjelma sebagai kebutuhan primer banyak orang. Sebab, sebagian orang memanfaatkan ponsel pintar untuk mencari pendapatan dan keuntungan. Kendati demikian, Pekka Lundmark punya pemikiran berbeda.

Menurutnya, bentuk ponsel pintar yang beredar saat ini akan punah pada 2030. Ketergantungan atau kebutuhan orang-orang akan smartphone bakal mengalami penurunan drastis dalam tujuh tahun lagi atau ketika jaringan 6G dikomersilkan secara publik.

Adopsi teknologi 5G dan metaverse.

Photo :
  • LifeDiary

Bos Nokia itu begitu yakin bahwa kehadiran jaringan 6G akan membuat sebagian orang memilih menggunakan wearable device, bukan smartphone.

Wearable di sini semacam arloji pintar (smartwatch), kacamata pintar (smart glasses), gelang pintar (smartband), dan perangkat pintar lainnya, yang mampu menghilangkan peran ponsel pintar.

Hal tersebut mengartikan bahwa smartphone tidak lagi menjadi perangkat umum yang digunakan banyak orang seperti sekarang.

Orang-orang diprediksi akan lebih memilih memakai wearable devices atau bahkan produk elektronik lainnya yang melekat di tubuh mereka.

Lundmark bilang, salah satu alternatif pengganti ponsel pintar nantinya adalah chip yang tertanam di tubuh manusia. Selain itu, diperkirakan pertumbuhan perangkat seperti AR/VR di masa depan juga lebih signifikan.

Meski ia tidak merinci perangkat mana yang akan menggantikan smartphone di masa depan. Seperti dikutip dari Mashable, Rabu, 22 Februari 2023, orang nomor satu di Nokia ini hanya menjelaskan bahwa perangkat pengganti smartphone akan ditunjang oleh konektivitas super cepat 5G kemudian 6G.

Teknologi 6G.

Photo :
  • PCMag.com

Kendati jaringan 5G baru mulai dirilis di beberapa negara, 6G kemungkinan akan segera hadir pada 2030. "Teknologi 6G masih dalam pengerjaan dan tidak ada tanda-tanda akan menggantikan 5G dalam waktu dekat," kata Pekka Lundmark.

Menurutnya, dunia digital nantinya akan setara dengan dunia fisik. Bukan itu saja. Ia juga menyinggung metaverse yang cocok dengan keberadaan 6G. Pernyataan bakal terjadi kiamat ponsel bukan kali ini saja.

Miliarder dan Pendiri Microsoft Bill Gates memprediksi teknologi baru yang akan menggantikan smartphone bernama tato elektronik. Hal ini dibuktikan dengan perusahaan berbasis bioteknologi Chaotic Moon dilaporkan yang tengah mengembangkan teknologi tersebut.

Mengenal IMEI dan Peran Pentingnya dalam Mengatur Pasar Gadget Indonesia

Dilansir dari situs Marca, tato elektronik bertujuan menganalisis dan mengumpulkan informasi dari tubuh manusia, di mana di dalamnya akan memuat informasi medis serta olahraga.

Gletser Kiamat Ancam Bumi

Bill Gates

Photo :
  • U-Report

Data ini bisa mencegah dan mengendalikan penyakit yang dimiliki penggunanya. Selain itu mampu meningkatkan kinerja fisik dan olahraga lewat tanda-tanda vital.

7 Ramalan Kiamat yang Tidak Pernah Kejadian, Ada yang Direvisi

Tato elektronik tersebut akan diterapkan sementara pada kulit dengan sensor kecil dan pelacak yang mengirim dan menerima informasi melalui tinta khusus yang menghantarkan listrik. Ini akan mengirim serta menerima informasi lewat tinta khusus yang menghantarkan listrik.

Namun, Bill Gates belum puas dengan penggunaan tato elektronik. Ia berkeinginan bisa menggantikan smartphone, jadi berharap tato dapat menghadirkan fungsi yang serupa seperti bisa menelepon, mengirim pesan hingga mencari alamat.

ilustrasi pajak

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Berikut daftar barang dan jasa yang akan terdampak oleh kenaikan tarif

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024