Ini Dia Alasan Smartphone ZTE Kembali ke Indonesia
- VIVA/Muhammad Naufal
VIVA Tekno – Smartphone ZTE secara resmi kembali hadir di Indonesia. Dalam rangka kembalinya ke Indonesia ini, produsen ponsel yang berbasis di China ini menghadirkan tiga seri smartphone.
Ketiga smartphone tersebut adalah ZTE Blade V40 Vita, ZTE Blade A72, dan ZTE Blade A52.
Ketika ditanya perihal alasan mengapa ZTE memutuskan untuk kembali merambah ke pasar smartphone Indonesia, ZTE mengaku karena Indonesia merupakan pasar yang besar bagi ZTE.
“Indonesia adalah salah satu pasar potensial terbesar di kawasan ini, dan kami yakin bahwa teknologi kelas dunia dan desain user-oriented ZTE akan dapat menarik pengguna di Indonesia” kata Mei Zhonghua, Senior Vice President, Asia & CIS, ZTE Corporation dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 20 September 2022.
Hal senada juga diucapkan oleh Richard Liang Weiqi, President Director of PT ZTE Indonesia yang mengatakan, saat ini merupakan momen yang tepat bagi ZTE untuk kembali merambah ke pasar smartphone Indonesia.
“It seems this is a right moment to come back to Indonesia for smartphone business” ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, 20 September 2022.
Lebih dalam, ZTE masuk ke Indonesia lewat kerja sama dengan perusahaan peritel gadget Erajaya Swasembada. Erajaya Digital menyebutkan, bahwa sebetulnya pihaknya tidak pernah betul-betul meninggalkan Indonesia. Hanya saja, dari segi ponsel, ZTE baru relaunch kembali di Indonesia.
“ZTE kan sebenernya engga pernah keluar ya selalu ada aja ya, cuma ya memang khusus utk handphone-nya mau relaunch lagi aja, jadi gapernah benar-benar exit dari pasar Indonesia.” ujar Joy Wahjudi, CEO of Erajaya Digital, dalam konferensi pers di Jakarta, 20 September 2022.
Sebagai informasi tambahan, ZTE sendiri sebenarnya bukanlah merek yang baru di Indonesia. Namun, karena gempuran merek smartphone asal China seperti Xiaomi dan Oppo, perlahan popularitasnya pun tersaingi.
Sebelumnya, pada tahun 2017, sub-merek ZTE, Nubia mencoba peruntungan di Indonesia. Namun, merek tersebut tenggelam tanpa kabar dan eksis hanya sekitar dua tahun.