Lawan Limbah Elektronik, Uni Eropa Minta Ponsel Lebih Tahan Lama
- Pixabay
VIVA Tekno – Komisi Uni Eropa tengah mempertimbangkan kemungkinan bagi para produsen smartphone dan tablet untuk membuat perangkat mereka lebih tahan lama dan lebih mudah untuk digantikan.
Wacana ini tertuang dalam draf proposal terbaru mereka yang diklaim bertujuan untuk mengurangi sampah elektronik, dan komisi benua biru itu menekankan bahwa wacana ini akan mengurangi sampah karbon sebanding dengan 5 juta mobil di jalanan, mengutip dari situs GSM Arena, Minggu, 4 September 2022.
Secara lebih rinci, draf ini menyasar baterai dan bagian penggantian. Draf tersebut akan mewajibkan produsen untuk menyediakan setidaknya 15 komponen penting untuk setiap perangkat selama lima tahun setelah dirilis. Adapun, komponen-komponen tersebut meliputi bagian baterai, layar, pengisi daya, pelindung bagian belakang, tempat kartu memori dan SIM.
Selain itu, draf ini juga menghendaki para produsen untuk memastikan kapasitas baterai harus tetap di angka 80 persen setelah seribu kali pengisian daya ataupun suplai betrai selama lima tahun lamanya. Bahkan, draf ini juga meminta agar pembaruan perangkat lunak tidak memiliki dampak buruk terhadap baterai.
Uniknya, apabila draf peraturan ini berhasil disahkan, peraturan ini tidak akan berlaku terhadap perangkat keamanan maupun perangkat lipat (foldable).
Jika seluruhnya berjalan sesuai rencana, maka komisi eropa juga akan mengenalkan label yang serupa terhadap Televisi, mesin cuci, dan peralatan elektronik rumahan lainnya.
Label ini akan menunjukkan bagaimana daya tahan perangkat tersebut, khususnya, daya tahannya terhadap air dan debu, ketahanan perangkat dari jatuh, dan tentu ketahanan baterai dari perangkat tersebut.
Saat ini, Uni Eropa memang tengah berfokus dalam mengurangi limbah elektronik. Beberapa waktu lalu, mereka juga baru saja mengesahkan peraturan yang mewajibkan seluruh perangkat elektronik di Eropa menggunakan port USB C pada tahun 2024 mendatang.
"Undang-undang ini merupakan bagian dari upaya UE yang lebih luas untuk membuat produk di UE lebih berkelanjutan, mengurangi limbah elektronik, dan membuat hidup konsumen lebih mudah," tulis Parlemen Uni Eropa.