Jepang Putuskan Tidak Lagi Menggunakan Disket

Disket floppy disk 3 1/2.
Sumber :
  • leavealegacytoday.com

VIVA Tekno – Memasuki abad 21, tampaknya sudah tidak ada lagi orang menggunakan floppy disk atau yang biasa kita kenal sebagai disket. Tapi sepertinya klaim ini tidak cocok diberikan untuk penduduk yang tinggal di Jepang.

Accurate Gandeng RAKUS Perkuat Digitalisasi UKM

Di negara Sakura itu masih membutuhkan potongan-potongan kecil plastik kuno untuk banyak persyaratan hukum.

Sebuah komite menemukan sekitar 1.900 klausul pemerintah dan menteri menetapkan perangkat penyimpanan khusus (termasuk disket) digunakan untuk beberapa aplikasi dan untuk menyimpan data.

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Untungnya untuk departemen TI (teknologi informasi) di seluruh negeri, menteri urusan digital negara itu telah berjanji untuk membawa banyak hal ke era digital, menurut situs Metro, Sabtu, 3 September 2022.

Menteri Taro Kono telah berkomitmen untuk memperbarui peraturan yang memungkinkan orang menggunakan layanan online menggantikan media fisik yang sudah usang.
Selain mendeklarasikan 'perang' pada diskat, Kono juga menargetkan CD-Rom dan MiniDisc, "Kami akan meninjau praktik-praktik ini dengan cepat. Zaman sekarang siapa yang masih membeli floppy disk?" ujar Kono.

Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI

Agar tidak dianggap bercanda, dia menindaklanjutinya dengan sumpah untuk menyingkirkan teknologi usang, termasuk mesin fax.

Kono mengatakan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah mendukung penuh.

Disket pernah dianggap sebagai salah satu aksesori paling vital bagi pengguna komputer dan kantor di seluruh dunia karena menyimpan data dalam format yang mudah disimpan, yang dapat dengan mudah ditransfer antar PC.

Pada 1998, dua miliar perangkat terjual di seluruh dunia, digunakan komputer yang memiliki 'A-drive'. Teknologi itu dapat menyimpan hingga 80kb data yang kemudian secara bertahap meningkat menjadi 1,44MB.

ilustrasi akuntansi

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Kekhawatiran terhadap digitalisasi dan tren teknologi baru yang dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional telah berkontribusi pada penurunan jumlah mahasiswa.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024