HP China Rp2 Jutaan Jangan Harap Masuk Negara Ini

Pengguna smartphone di China.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Saat ini, pemerintah India berusaha membatasi pembuat smartphone China untuk menjual smartphone di bawah harga US$150 (Rp2,2 juta) di negara tersebut dalam upaya untuk mendorong merek-merek China keluar dari segmen bawah.

Geger! Seorang Pria Meninggal Dunia Usai Telan Anak Ayam Hidup-Hidup demi Ritual Kesuburan

Diprediksi, langkah yang diambil oleh pemerintah India ini akan paling mempengaruhi brand-brand seperti Xiaomi, Realme, dan Transsion karena mereka menjual banyak smartphone di segmen di bawah harga US$150 di India.

Sementara, Mengacu terhadap temuan dari Counterpoint, smartphone dalam kategori harga ini berkontribusi sepertiga dari volume penjualan India untuk kuartal hingga Juni 2022, dengan merek China menyumbang hingga 80 persen dari pengiriman tersebut, mengutip dari situs Gsmarena, Kamis, 11 Agustus 2022.

Pemerintah Diminta Perhatikan Tunjangan Kinerja Dosen ASN

Sedangkan, langkah tersebut seharusnya tidak mempengaruhi Apple atau pun Samsung mengingat mereka yang memberi harga lebih tinggi pada ponsel mereka.

Adapun, ide di balik pelarangan merek Cina dari menjual smartphone di segmen di bawah US$150 di India ini adalah untuk memungkinkan pemain lokal seperti Lava dan Micromax untuk meningkatkan penjualan mereka dalam kategori ini dan mendapatkan kembali pangsa pasarnya.

Heboh! Potret Menu Makanan Bergizi Gratis di Berbagai Daerah Tersebar di Media Sosial

Sejauh ini, penjualan kedua perusahaan tersebut hanya kurang dari 50 persen dari penjualan smartphone India sebelum mereka dikalahkan oleh merek China, yang menawarkan spesifikasi lebih baik dengan harga yang lebih rendah dan berhasil mendominasi pasar smartphone terbesar kedua di dunia.

Lebih dalam, Counterpoint menuturkan, brand-brand seperti Xiaomi, Samsung, vivo, Realme, dan Oppo adalah lima merek smartphone teratas di India hingga kuartal kedua tahun 2022, dengan Samsung menjadi satu-satunya perusahaan non-Cina di sana.

Perkembangan ini terjadi pada saat merek smartphone China Xiaomi, vivo, dan Oppo berada dalam radar pemerintah India atas kegiatan bisnis ilegal di negara tersebut, termasuk pencucian uang dan cara-cara untuk menghindari pembayaran pajak.

Meskipun begitu, dikabarkan saat ini, pemerintah India tengah meminta China untuk terus membangun rantai pasokan lokal, jaringan distribusi dan ekspor dari India. Sekaligus juga menunjukkan, bahwa hingga saat ini, New Delhi masih sangat menginginkan investasi dari mereka.

Jubir KPK Tessa Mahardhika Sugiarto

KPK Respon Permintaan Prabowo supaya Aktif Awasi Pelaksanaan Haji

Presiden RI Prabowo Subianto meminta kepada KPK untuk aktif dalam mengawasi pelaksanaan haji tahun 2025. KPK pun buka suara terkait permintaan Presiden Prabowo tersebut.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025