Pasar Smartphone Indonesia Lagi Lesu
- Pixabay
VIVA Tekno – Pasar smartphone di Indonesia melemah pada tahun ini, turun 17,3 persen year over year (YoY) dan 13,1 persen quarter over quarter (QoQ). Menurut International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pengapalan hanya mencapai 8,9 juta unit pada kuartal I 2022.
"Daya beli konsumen lebih rendah karena ada beberapa harga barang yang naik seperti gas dan komoditas (termasuk ponsel)," kata Associate Market Analyst IDC Indonesia, Vanessa Aurelia di Jakarta, Kamis, 14 Juli 2022.
Pasokan smartphone entry-level yang lebih rendah di pasar juga berkontribusi terhadap penurunan ini. Bahkan untuk perangkat di kisaran harga US$200 atau Rp3 juta dan yang lebih rendah menjadi terbatas karena pasokan chipset 4G yang menyebabkan penurunan 22 persen YoY di segmen ini.
Penurunan YoY yang tinggi juga disebabkan oleh pandemi yang mereda karena permintaan pasar menjadi normal. Semua faktor tersebut bergabung dan memberi tekanan tambahan di musim ini.
IDC memperkirakan pengiriman smartphone di kuartal II 2022 akan lebih rendah dari pengiriman kuartal II 2021. Periode April-Juni 2022 bertepatan dengan periode Ramadan yang memberikan dorongan pada April kemarin.
Selain itu, pemerintah juga mengamanatkan Tunjangan Hari Raya (THR) harus dibayar penuh pada April 2022, memberi konsumen ekstra likuiditas.
Namun tambahan likuiditas ini bisa tergerus seiring dengan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen pada 1 April 2022 yang efektif menaikkan harga barang. Selain itu, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax juga mengalami kenaikan.
"Harga yang lebih tinggi diperkirakan akan menambah tekanan ekstra pada daya beli konsumen. Vendor mungkin tidak dapat menyerap kenaikan harga di atas level tertentu, sehingga mengakibatkan harga jual keseluruhan lebih tinggi," ungkapnya.
Ia juga memperkirakan pengiriman smartphone akan tetap datar sepanjang tahun 2022 dibandingkan dengan pengiriman tahun 2021.