Industri Smartphone Masih 'Meriang'
- Pixabay
VIVA – Riset terbaru dari Counterpoint Research menunjukkan penjualan smartphone secara global turun menjadi 96 juta unit pada Mei tahun ini.
Angka tersebut meneruskan tren penjualan smartphone yang menurun selama 11 bulan secara beruntun sekaligus merepresentasikan penurunan sebanyak 4 persen jika dibandingkan pada April 2022 dan 10 persen penurunan dibandingkan angka penjualan pada Mei 2021.
Mengutip situs GSM Arena, Selasa, 5 Juli 2022, kendati kondisi perekonomian sudah cenderung membaik setelah gelombang COVID-19 pada awal 2020, tetapi angka penjualan smartphone saat ini tetap belum bisa menyamakan tingkat penjualannya pada masa sebelum pandemi melanda.
Hal ini tidak terlepas dari permasalahan rantai pasok, inflasi, dan perang Ukraina Vs Rusia yang turut berpengaruh terhadap angka permintaan smartphone.
"Lockdown di China dan perlambatan ekonomi telah merusak permintaan domestik dan merusak rantai pasokan global. Ditambah lagi, kondisi yang tidak menentu akibat konflik Rusia dan Ukraina yang turut merusak permintaan di Eropa Timur," ujar Analis Senior Counterpoint, Varun Mishra.
Ia juga mengaku tidak ada satu pun produsen smartphone yang bisa menghindar dari permasalahan ini. "Ya, tidak ada satu pun dari OEM (produsen smartphone) yang bisa menghindar dari dampak negatif ini semua," klaim Mishra.
Dalam riset ini juga disebutkan bahwa Counterpoint memperkirakan tren negatif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2022, dan baru akan membaik ketika kondisi kembali normal di China, memulihnya rantai pasok pada perusahaan teknologi, dan juga lanskap ekonomi yang membaik.