Krisis Chipset Tak Bikin Lenovo Ciut

Consumer Product Lead Lenovo Indonesia Melton Ciputra.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Naufal

VIVA – Raksasa teknologi China Lenovo menanggapi permasalahan krisis chipset yang melanda industri elektronik dan otomotif secara global. Menurut Consumer Product Lead Lenovo Indonesia Melton Ciputra bahwa perusahaannya memang sempat terdampak oleh krisis chipset beberapa waktu lalu.

Peluang dan Tantangan Bisnis Lilin Aromaterapi di Era Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

"Krisis (chipset) ini kan masalah global. Saya rasa semua brand (produk) terdampak, ya. Tapi kan Lenovo skalanya global, ya, jadi resilience (daya tahan) kita tentunya lebih kuat," kata dia kepada VIVA Tekno, Kamis, 23 Juni 2022.

Melton mengaku jika permasalahan utamanya terletak pada supply and demand. Akan tetapi, ia mengatakan saat ini kondisinya sudah membaik sejak enam bulan yang lalu.

Cara STIP Jakarta Eksplorasi Kemajuan Teknologi Transportasi Berkelanjutan

"Supply chain kita yang kena impact. Tapi (sudah) lebih baiklah. Trennya sekarang getting better. Buktinya gampang kan untuk sekarang nyari notebook dibanding 6 bulan lalu," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa krisis chipset membuat seluruh industri mengalami dampak dari disrupsi pasokan yang sedang terjadi. Melton telah memperkirakan bahwa dinamika tersebut akan terefleksi terhadap penetapan harga laptop Lenovo di beberapa area.

Heboh Aksi Mandi Susu di Boyolali, Mentan Wajibkan Industri Serap Susu dari Peternak Lokal

Namun, pada area lainnya, ia memprediksi adanya penurunan biaya dibandingkan kuartal-kuartal lalu. Hal ini akan mengimbangi kenaikan harga di area lain tersebut, atau bahkan menyebabkan penurunan biaya produk secara keseluruhan.

"Mengingat portofolio kami yang luas, rantai pasokan global yang kuat, dengan basis pemasok dan mitra yang luas, kami berhasil meminimalisasir dampak terhadap harga produk kami," ungkap Melton.

Kendati demikian, ia meyakinkan kalau Lenovo selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar, khususnya enam bulan yang lalu ketika krisis chipset mendera.

"Kita selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pasar. Enam bulan lalu, ya, kita terdampak, tapi sekarang keadaan membaik," papar Melton.

Pesawat Garuda Indonesia

Siap-siap Tahun Depan Harga Tiket Pesawat Bakalan Naik, Apa Penyebabnya?

Harga tiket pesawat diprediksi akan mengalami kenaikan pada tahun 2025, hal ini menyusul dari pajak Bahan Bakar Minyak jenis avtur yang menjadi salah satu faktornya

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024