Mi 11 Ultra 'Meledak', Xiaomi Indonesia Buka Suara
- Instagram/@swipeup_reviews
VIVA – Xiaomi Indonesia akhirnya menyelesaikan masalah terkait kabar yang menjadi viral di media sosial mengenai Mi 11 Ultra yang meledak tanpa sebab. Menurut Xiaomi, solusi yang ditawarkan sudah diterima pemilik ponsel seharga Rp17 juta tersebut.
"Kami telah berbicara secara langsung dengan Bryan sekaligus menyampaikan permohonan maaf terkait ketidaknyamanan yang dialaminya," ujar Head of Public Relations Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia, melalui keterangan resminya, Rabu, 23 Maret 2022.
Solusi yang ditawarkan oleh raksasa teknologi asal China ini juga telah diterima dengan baik oleh Bryan dan Xiaomi Indonesia mengapresiasi masukan yang disampaikan terkait layanan purnajual.
"Sebagai perusahaan yang berorientasi kepada fans, kami berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepercayaan pelanggan dengan terus menjaga kualitas produk dan layanan terbaik dalam upaya menghadirkan inovasi untuk semua," tegas Stephanie.
Stories dari akun Instagram @bryanfergus0n mengatakan bahwa dia sangat senang dengan hasil akhirnya. Brian juga mengklarifikasi bahwa penggunaan kata 'meledak' dirasa kurang tepat karena hanya beberapa bagian saja yang terbakar.
"Secara teknis sih katanya ada potensi terkena lembab soalnya sudah pernah di service ketika gw ganti LCD sebelumnya. Tapi secara keseluruhan kasusnya udah selesai. Makasih buat semuanya yang membantu masalah ini dan makasih banyak yang sebesar-besarnya buat tim @xiaomi.indonesia," tulisnya.
Sebelumnya disebutkan bahwa ponsel Xiaomi Mi 11 Ultra meledak saat sedang melakukan editing video diaplikasi Power Director tanpa tersambung ke pengisian daya.
Ponsel seharga Rp17 juta itu tiba-tiba mati dan mengeluarkan asap. Saat disentuh pun terasa panas terutama di bagian kartu SIM.
Pemilik ponsel kemudian membawanya ke service center dan dikatakan tidak ada cacat atau kelalaian dari pengguna.
Namun, tiba-tiba dikatakan bahwa ada kelalaian dari pemiliknya, sehingga tidak mendapat garansi atau diganti unit yang baru, dan hanya diberikan voucher 50 persen.
Padahal garansinya berlaku hingga dua tahun dan perangkat tersebut baru digunakan selama sembilan bulan.