China Pilih India untuk Merakit Ponsel

Ilustrasi smartphone atau ponsel pintar.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tiga merek ponsel China populer dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan produsen telepon India untuk membuat ponsel lokal dan menjualnya ke pasar global. Keputusan ini muncul setelah mempertimbangkan insentif tunai yang didapat oleh pembuat telepon lokal.

Detik-detik Longsor Runtuhkan Tembok Kuil di India, Siklon Ini Jadi Alasan

Tiga merek yang dimaksud adalah Xiaomi, Oppo, dan Vivo. Sesuai laporan, ketiga produsen ponsel ini sedang berdiskusi dengan dua produsen India yang terkenal, menurut laman Gizmochina, Jumat, 11 Maret 2022.

Xiaomi akan bekerja sama dengan Dixon Technologies, sementara Oppo dan Vivo sedang dalam pembicaraan dengan Lava. Jika rencana tersebut berhasil, ponsel dari Xiaomi, Oppo, dan Vivo akan dilabeli dengan tag 'Dirakit di India'.

Airlangga Hartarto Minta Manufaktur Lebih Berfokus Pada Hal Ini

Kabarnya, merek-merek ini ingin memanfaatkan insentif tunai yang tersedia untuk pembuat telepon lokal seperti Lava dan Dixon. Dengan manfaat insentif, perusahaan mungkin dapat menawarkan produk yang terjangkau di India.

Harga telepon dapat bervariasi untuk pasar lain yang mendapatkan perangkat rakitan dari India. Baik teknologi Lava maupun Dixon ditujukan untuk meningkatkan daya saing India dan menjadikan negara itu sebagai pusat produksi elektronik.

Investor China Serbu RI Akibat Kebijakan Trump, Kemenperin: 'Gembira tapi Juga Khawatir'

Jika semua berjalan sesuai rencana, proses ini bisa dimulai paling cepat pada tahun ini. Adapun untuk saat ini, pejabat perusahaan dari ketiga merek tersebut kemungkinan besar akan segera mengunjungi pabrik di India.

Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

AS: Peretasan Telekomunikasi oleh Tiongkok Kini Menjadi yang Terburuk dan Menakutkan yang Pernah Ada

Badan-badan AS telah menyadap sumber peretasan dan telah menemukan bahwa peretas Tiongkok telah mencuri rekaman panggilan pejabat politik dan pemerintah papan atas AS.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024