Nostalgia Kejayaan BlackBerry
- DroidPoin
VIVA – BlackBerry menghentikan dukungan untuk smartphone lawasnya yang menggunakan sistem operasi (OS) BlackBerry atau BlackBerry 10 pada 4 Januari 2022. Praktis, semua perangkat BlackBerry yang menggunakan sistem operasi di atas tidak bisa dipakai.
BlackBerry atau Research in Motion (RIM) mulai meroket pada 1999 dengan model BlackBerry 850. Perangkat berjenis pager itu mendukung komunikasi email dua arah melalui papan fisik QWERTY. Lantaran dibangun di atas lini produk 'Inter@ctive Pager', maka kemudian berganti nama menjadi BlackBerry.
Lalu, pada 2003 mereka meluncurkan perangkat yang sekarang bisa kita sebut smartphone atau ponsel pintar. Perangkat itu adalah entri pertama lini BlackBerry 6200 atau BlackBerry Quark. Perangkat menyediakan tampilan monokrom, keyboard QWERTY dengan beberapa tombol navigasi tambahan.
BlackBerry Quark juga menyertakan email melalui jaringan data seluler 2G. Perusahaan teknologi asal Kanada ini kemudian merilis varian dengan tampilan warna di lini 7200 serta model BlackBerry Charm di seri 7100. Tombol QWERTY absen di 7100-an, digantikan keyboard SureType RIM yang menggunakan dua huruf per tombol.
Beberapa generasi berikutnya mereka melakukan peningkatan tampilan, desain ulang eksterior, dan penambahan teknologi baru seperti Bluetooth. Kemudian, pada 2007, RIM meluncurkan salah satu model yang paling populer, yakni BlackBerry Curve.
Perangkat mempunyai tombol navigasi berbasis trackball yang memungkinkan pengguna lebih mudah dan cepat dalam menavigasi sebuah daftar yang ada di ponsel. Trackball kemudian tergantikan oleh BlackBerry Bold.
Seperti dilansir VIVA Tekno dari laman ZDNet, Minggu, 9 Januari 2022, kedigdayaan BlackBerry Curve tiarap ketika pada waktu yang bersamaan bos Apple Steve Jobs naik ke atas panggung dan mengumumkan kemunculan iPhone.
Tidak seperti BlackBerry, iPhone membawa layar sentuh yang memungkinkan pengguna mengirim pesan teks, email, menjelajahi web, dan banyak aktivitas lainnya. Sejak awal Apple fokus pada konsumen, sesuatu yang tidak dilakukan BlackBerry.
BlackBerry selama bertahun-tahun meyakinkan pengguna bisnis bahwa perangkat mereka adalah sebuah smartphone yang hebat. Sementara Apple malah menarik pengguna ke dalam ekosistem awalnya yang membuat pengguna mengintegrasikan iPhone mereka ke dalam kehidupan profesional.
Meskipun memakan waktu yang lebih lama, Android milik Google juga berada di jalur yang sama. Selama bertahun-tahun pula, dua raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) ini membangun prestasi untuk menarik sebagian besar konsumen, namun BlackBerry tetap setia kepada basis pengguna bisnis hingga suatu kesalahan yang mereka perbuat.
BlackBerry Storm adalah perangkat pertama yang sudah mengadopsi layar sentuh dengan beberapa tombol fisik. Tapi sayang ponsel itu telah gagal menarik konsumen.
Benar saja. Pada pertengahan 2010, kinerja BlackBerry mulai mengalami penurunan, baik dari angka penjualan maupun basis pengguna. Segala upaya dilakukan untuk bertahan, seperti membuat sistem operasi (OS) layar sentuh, kembali merilis model klasik hingga mengembangkan ponsel berbasis Android. Tapi semuanya sudah telat.