Apple Bungkam Intel gara-gara Chipset M1 Pro dan M1 Max

Chipset M1 Pro dan M1 Max.
Sumber :
  • CineD

VIVA – Kehadiran chipset M1 Pro dan M1 Max milik Apple mengubah permainan atau menjadi game changer di industri ini. Keberadaan prosesor tersebut memberi sinyal kuat bagi raksasa teknologi Intel yang lagi terancam. Apple baru memperkenalkan chipset anyar berbasis ARM, yakni Apple M1 pada November 2020.

Jangan Cuek, Pengguna iPhone di Indonesia Wajib Tahu Ini

Gara-gara prosesor tersebut membuat Apple mulai meninggalkan prosesor Intel. Dan Ives dari Wedbush memberi sebuah catatan bahwa chipset M1 Pro dan M1 Max adalah kekuatan sesungguhnya MacBook Pro 2021. Ia meyakini prosesor anyar itu akan mendongkrak 30 persen jumlah pengguna perangkat Mac pada tahun depan.

"Saya punya catatan bahwa loyalis Mac sedang menunggu rilis terbaru chipset milik Apple ini, karena selama enam bulan terakhir mereka terus berada di tengah-tengah siklus penyegaran perangkat keras (hardware)," tutur dia, seperti dikutip VIVA Tekno dari situs Benzinga, Selasa, 19 Oktober 2021.

Apple Gagal Bujuk Pemerintah Indonesia untuk Jualan iPhone 16, Ini 4 Alasannya

Sementara itu, Co-founder Loup Ventures, Gene Munster, menegaskan munculnya prosesor terbaru Apple ini bukan tanpa alasan. “Lima tahun lalu, Apple sudah ingin merancang sebuah chipset yang bersaing atau melebihi spesifikasi Intel. Dan, menurut Intel saat itu, adalah tidak masuk akal,” tegasnya.

Gene juga memiliki pandangan jika Apple sekarang sudah mengalahkan Intel di industri ini. "Prosesor baru telah memberikan pengalaman MacBook Pro 2021 jadi lebih baik dibandingkan dengan produk serupa keluaran Intel," jelas dia.

Menperin Tolak Proposal Apple, 'Bye-bye' iPhone 16

Kantor pusat Intel Corp.

Photo :
  • Instagram/@adrchen

Keduanya sepakat bahwa di masa lalu aplikasi iOS harus dikonfigurasi ulang dan dibuat khusus untuk macOS. Hal itu yang memakan waktu dan modal. Tapi, berkat iPhone dan Mac sudah berjalan pada chip berbasis ARM, sudah bukan masalah lagi.

Terlebih, mengingat bahwa Apple kini sudah meninggalkan Intel dan beralih menggunakan prosesor buatan sendiri di dalam perangkat MacBook terbarunya. Ketiga perangkat Mac terbaru Apple, yakni Macbook Air, Pro, dan Mac mini sudah dibekali dengan chipset M1. Sebelum kehadirannya, deretan perangkat Mac memakai prosesor buatan Intel.

Kehebatan chipset M1 Pro dan M1 Max

Dilansir dari laman Digital Trends, berikut spesifikasi dan perbedaan chipset antara M1 Pro dan M1 Max dengan M1 yang sudah lebih dahulu rilis akhir tahun lalu:

Spesifikasi

M1, M1 Pro dan M1 Max dibangun di atas arsitektur dasar yang sama, tetapi dua yang terakhir memiliki kekuatan yang jauh lebih besar. Semuanya mengusung system-on-a-chips (SoCs) yang menggabungkan CPU, GPU dan RAM ke dalam satu paket.

Konsep ini mengarah pada efisiensi yang lebih tinggi secara keseluruhan, serta penurunan latensi antara RAM dan CPU. Semuanya didasarkan pada node N5 pembuat chip TSMC, yang merupakan proses manufaktur terkecil yang dimiliki TSMC saat ini.

Mereka menggabungkan dua jenis inti CPU, inti Firestorm kinerja tinggi dan inti Icestorm efisiensi tinggi. Prosesor M1 memiliki total delapan inti, empat Firestorm dan empat Icestorm.

Sementara chipset M1 Pro dan Max hanya menambah jumlah inti dengan total 10 inti serta menampilkan lebih banyak inti Firestorm. Keduanya datang dengan delapan Firestorm dan dua inti Icestorm, sehingga membuat prosesor jauh lebih kuat secara keseluruhan.

Perbedaan besar lainnya datang dari grafis. M1 mempunyai delapan core grafis, sementara M1 Pro mencapai 16 core grafis dan M1 Max memiliki 32 core. Itu adalah langkah besar, di mana MacBook Pro 2021 dapat menjalankan tugas-tugas intensif GPU, seperti pemodelan dan rendering 3D, serta ketika bermain game berat.

Chipset M1 Max juga mendukung lebih banyak RAM. Prosesor M1 hanya dapat mendukung hingga 16GB, sedangkan M1 Max mencapai 64GB dan M1 Pro mencapai 32GB.

Performa

M1 sangat berkinerja, meskipun sewaktu di dalam tablet dan laptop tidak ditemani kipas. Meskipun hanya menghasilkan 10 watt, namun M1 mampu mengalahkan chipset Tiger Lake terbaru bikinan Intel. Namun, M1 Pro dan M1 Max menawarkan peningkatan performa yang lebih besar.

Meskipun prosesor baru ini hanya hadir dengan dua tambahan inti, tapi memiliki jumlah transistor dua kali lipat lebih banyak dibandingkan M1. Bahkan, M1 Pro pada dasarnya menggandakan semua metrik M1. Muncul dengan dua kali bandwidth memori pada 200GBps, dua kali GPU, dan dua kali jumlah transistor.

Sedangkan M1 Max menggandakan M1 Pro, dengan kinerja GPU dan bandwidth memori empat kali lebih banyak daripada M1 varian dasar.

Ketahanan baterai

M1 pada MacBook Pro 13 misalnya, memiliki masa pakai baterai hingga 16 jam, sementara untuk MacBook Air hingga 15,5 jam. Apple mengatakan bahwa M1 Pro dan M1 Max memiliki kinerja yang lebih baik.

MacBook Pro 2021 14 inchi dengan chipset M1 Pro dapat mencapai pemutaran video hingga 17 jam, tujuh jam lebih lama dari MacBook Pro sebelumnya. Mesin baru ini juga mendukung pengisian cepat sehingga memungkinkan pengguna meraih baterai 50 persen hanya dengan pengisian daya selama 30 menit.

Kesimpulannya, M1 adalah chipset yang fantastis, tapi M1 Pro jauh lebih baik dari pendahulunya itu, sedangkan M1 Max adalah yang terbaik. Tapi bukan berarti Anda harus memilih M1 Max, lho.

Jika Anda menginginkan Mac yang berkinerja dengan daya tahan baterai lebih besar dan dapat menangani tugas sehari-hari dengan mudah, M1 adalah pilihan yang bagus. Jika Anda menginginkan kinerja terbaik dan tidak keberatan dengan harga yang lebih mahal, maka gunakan M1 Pro atau M1 Max.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya