Ponsel Ramah Lingkungan, Mungkinkah?
- dw
Ponsel pintar atau smartphone rata-rata jutaan kali lebih kuat daripada komputer yang dahulu memandu astronot ke Bulan. Itu sungguh sesuatu, mengingat smartphone bobotnya kurang dari 200 gram.
Tapi untuk bobot seringan itu, mereka memiliki jejak karbon yang berat. Selain bertanggung jawab atas antara 40 sampai 80 kg karbondioksida (CO2).
Proses produksinya juga memerlukan ekstraksi logam berat seperti emas dan kobalt, yang sering menyebabkan kebocoran polusi beracun dari tambang dan kilang.
Karena produsen ponsel terkemuka telah meluncurkan model terbaru secara teratur, sehingga mendorong ponsel lama untuk dibuang lebih cepat, satu perusahaan muncul untuk menangani masalah ini, yaitu Fairphone.
Perusahaan teknologi berbasis di Belanda itu mengklaim akan mengutamakan "manusia dan planet" dalam proses produksinya dan menganut desain modular untuk meningkatkan masa pakai produknya dan membuatnya lebih mudah untuk diperbaiki.
Sembilan tahun setelah merilis model pertamanya, perusahaan yang berbasis di Belanda itu kini siap meluncurkan model Fairphone 4. Tapi seberapa berkelanjutankah smartphone mereka?