Adu Banteng Ponsel China Vivo Y21 Vs Redmi Note 10
- Freepik
VIVA – Vivo baru-baru ini merilis ponsel pintar kelas menengah (mid-range smartphone) terbaru di Indonesia. Namanya Vivo Y21 yang harganya Rp2,4 juta dan ditenagai prosesor MediaTek. Ponsel China itu menjalankan sistem operasi Android 11 dan dilengkapi dengan sensor sidik jari yang dipasang di samping.
Berbekal baterai 5.000mAh, Vivo Y21 diprediksi akan bersaing ketat dengan Redmi Note 10. Mengutip dari situs Gadgets Now, Jumat, 17 September 2021, begini perbandingan spesifikasi sesama ponsel China tersebut.
Vivo Y21 memiliki layar HD Plus 6,51 inchi (1600 x 720 piksel), sementara Redmi Note 10 memiliki layar Full HD Plus 6,43 inchi (1080 × 2400 piksel). Tapi, ponsel menengah milik Xiaomi itu menawarkan resolusi tampilan yang lebih baik.
Kemudian, Redmi Note 10 mempunyai prosesor Qualcomm Snapdragon 678, sementara pesaingnya MediaTek Helio P35. Lagi-lagi, Redmi Note 10 memiliki prosesor yang lebih kuat dari Vivo Y21.
Sistem operasi keduanya berjalan dengan Android 11, di mana Vivo Y21 mempunyai FunTouch OS sementara Redmi Note 10 dengan MIUI.
Untuk penyimpanan, Vivo Y21 hanya memiliki RAM 4GB/ROM 128GB, sementara Redmi Note 10 dibekali RAM 4GB/ROM 128GB dan RAM 6GB/ROM 128GB.
Kamera belakang Redmi Note 10 tersusun dari tiga kamera yang terdiri dari 48MP+8MP+2MP+2MP. Sementara Vivo Y21 hanya mempunyai dual-camera, 13MP+2MP. Kamera depan besutan Xiaomi ini mengemas kamera selfie yang kuat, 13MP, sedangkan Vivo Y21 hanya 8MP.
Redmi Note 10 juga menawarkan kemampuan pengisian cepat yang lebih baik, yaitu baterai 5.000mAh dengan dukungan pengisian cepat 33W. Adapun Vivo Y21 mempunyai kapasitas yang sama dengan dukungan pengisian cepat 18W.
Vivo Y21 mempunyai varian warna Metallic Blue dan Glass Look. Sedangkan Redmi Note 10 mempunyai pilihan warna Graphite Gray, Nighttime Blue, dan Aurora Green dengan banderol harga mulai dari Rp2,8 juta.
Bulan Ini Indonesia Kirim Bahan Penting Buat Baterai Mobil Listrik Elon Musk
Indonesia akan ekspor bahan baku penting dalam pembuatan baterai mobil listrik Elon Musk, yakni Tesla. Meski tidak jadi investasi membangun pabrik di Indonesia, setidakny
