Jangan Salah Beli Ya, Ini Bedanya Chromebook dan Laptop
- PCMag
VIVA – Pabrikan lokal lagi menggarap Chromebook untuk dipergunakan para siswa belajar. Tapi, ternyata gagasan ini menjadi perdebatan di kalangan publik karena harganya capai Rp10 juta.
Meski Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menjelaskan perihal desas-desus tersebut, mari kita simak perbedaan Chromebook dan laptop. Jadi, apa itu Chromebook?
Chromebook adalah laptop yang berjalan di Google Chrome OS, yaitu sistem operasi ringan yang sebagian besar mengandalkan browser Chrome sebagai antarmuka pengguna.
Artinya, apapun yang bisa dilakukan di browser Chrome juga sama pada Chromebook. Google telah merancang Chrome OS untuk dapat menjalankan aplikasi yang diunduh dari Chrome Web Store atau Google Play Store yang memiliki ribuan aplikasi.
Mulai dari pengolah kata dan spreadsheet hingga pengeditan foto cepat serta permainan ringan. Banyak dari aplikasi ini berfungsi, bahkan saat Chromebook tidak terhubung ke internet, sebagaimana dikutip dari situs Techradar, Selasa, 10 Agustus 2021.
Apa bedanya Chromebook dan laptop? Chromebook dan laptop mungkin terlihat sama. Bagaimana pun Chromebook secara teknis adalah laptop. Hanya sistem operasinya saja yang berbeda. Keduanya adalah notebook dengan keyboard, kamera, layar internal, dan trackpad.
Sama seperti laptop, banyak Chromebook yang mengadopsi desain biasa. Sementara beberapa lainnya menampilkan layar sentuh dan bentuk 2-in-1. Secara internal, keduanya tidak banyak perbedaan.
Jika melakukan perbandingan Chromebook dan laptop dalam hal ketahanan, casing yang kuat dibuat untuk laptop. Alasannya, karena mereka memiliki mikroprosesor yang lebih mumpuni dan grafis terintegrasi atau diskrit yang lebih kuat.
Di sisi lain, Chromebook umumnya memiliki chip dan grafis berperforma lebih rendah. Meskipun beberapa Chromebook premium diketahui berjalan pada chip Intel Core. Ada dua alasan. Pertama, Chrome OS cukup ringan sehingga tidak memerlukan chip yang kuat untuk menjalankannya. Kedua, menghemat biaya Chromebook.
Laptop tradisional berjalan pada sistem operasi yang jauh lebih kuat seperti Windows 10, macOS dan Linux, serta sistem operasi open source. Laptop dan MacBook Windows biasanya membutuhkan kartu grafis dan prosesor bertenaga tinggi serta memori yang lebih cepat, yang berarti harganya cenderung lebih mahal.
Laptop Windows juga biasanya memiliki penyimpanan internal yang luas. Mulai dari 128GB untuk perangkat kelas bawah. Chromebook biasanya hanya menyertakan penyimpanan sekitar 16GB. Hal itu karena Chrome OS dan aplikasi yang dijalankannya tidak memerlukan ruang penyimpanan sebanyak Windows dan dirancang untuk menyimpan dokumen pengguna ke cloud.
Pertanyaan berikutnya, pilih Chromebook atau Laptop? Chromebook jadi pilihan yang baik untuk siswa menjelajah web, pengolah kata, streaming video dan audio. Penyimpanan tidak menjadi masalah karena siswa yang fokus pada Google dapat menyimpan file dengan Drive.
Mereka juga dapat menggunakan kartu SD dan drive USB untuk menyimpan dokumen. Chromebook juga menjadi opsi yang memiliki biaya rendah, dengan harga kisaran mulai dari US$100 atau Rp1,5 jutaan saat diskon untuk model kelas bawah hingga US$1.000 atau Rp14 juta jika konsumen memilih opsi korporat atau premium seperti Google Pixelbook.
Untuk sekolah, Chromebook lebih unggul karena memiliki sedikit fitur. Tanpa permainan tambahan atau banyak aplikasi, Chromebook jadi jawaban untuk siswa bisa mengerjakan tugas di rumah yang memungkinkan siswa mengakses pelajaran mereka secara online dengan sedikit gangguan.