Krisis Chip juga Berdampak ke iPhone
- Techfire
VIVA – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple, mengaku krisis semikonduktor akan berdampak untuk produksi iPhone, di mana pertumbuhan pendapatan mereka diperkirakan akan melambat.
"Kami mengalami kekurangan, permintaan sangat bagus dan di luar ekspektasi kami. Sulit untuk bagi kami mendapatkan set lengkap bagian-bagian tersebut dalam tenggat waktu," kata Kepala Eksekutif Apple Tim Cook, seperti dikutip dari situs Macrumors, Rabu, 28 Juli 2021.
Krisis semikonduktor semula menyerang Mac dan iPad, kini mulai meluas ke iPhone. Semikonduktor yang terdampak merupakan chip lama, namun, masih dibutuhkan untuk suku cadang pendukung iPhone.
Para petinggi Apple menyatakan dampak krisis semikonduktor tidak separah yang diperkirakan pada kuartal ketiga, namun, akan memburuk pada kuartal keempat hingga berpengaruh ke produksi iPhone.
Cook menyatakan pada kuartal sebelumnya, kekurangan pasokan semikonduktor bisa berdampak pada penjualan sekitar US$3-4 miliar. Dampak krisis terhadap pendapatan total Apple pada kuartal ketiga, menurut Cook, lebih rendah dari prediksi mereka.
Penjualan dan keuntungan Apple pada kuartal ketiga melampaui prediksi analis karena iPhone premium versi 5G laris dan banyak konsumen yang mendaftar layanan berlangganan.
Penjualan iPhone mencapai US$81,43 miliar, melebihi ekspektasi analis sebesar US$73,30 miliar, menurut data dari Refinitif. Sementara keuntungan perusahaan US$21,74 miliar atau US$1,3 per saham di atas perkiraan US$1,01 per saham.
Kenaikan ini cukup mengejutkan mengingat biasanya penjualan iPhone di musim panas mulai melemah karena konsumen lebih memilih menunggu iPhone baru yang diluncurkan di musim gugur. Apple sendiri dirumorkan akan mengumumkan iPhone 13 pada September mendatang tidak terlambat seperti peluncuran iPhone 12.
"Dari segi kendala pasokan dan berapa lama ini akan bertahan. Saya tidak ingin memprediksi itu saat ini. Kami akan menjalaninya per satu kuartal dan, seperti yang Anda duga, kami akan melakukan apa yang kami bisa untuk mengatasi situasi apapun yang kami hadapi," jelas Cook.
IHSG Ditutup Menguat pada Sesi I, Saham GOTO hingga UNVR Jadi Top Gainers
IHSG menguat sebanyak 57,54 poin atau 0,82 persen. Lonjakan mendorong IHSG menguat ke level 7.199,45 pada akhir paruh pertama perdagangan, Jumat 22 November 2024.
