Siap-siap Dicabut Nyawa oleh WhatsApp
- Corriere
VIVA – Siap-siap dicabut nyawa oleh WhatsApp. Yang dimaksud di sini bukanlah jiwa manusia terancam, melainkan pengguna tidak akan bisa lagi memanfaatkan layanan milik Facebook itu apabila mereka tidak mau menekan tombol setuju atas syarat dan ketentuan baru. Ya, pengguna hanya diberi dua pilihan saja oleh WhatsApp. Setuju atau diblokir.
Harus diingat pula bahwa pengguna hanya diberi waktu sampai 15 Mei 2021. Namun, berdasarkan jumlah pengguna WhatsApp di media sosial yang telah menyuarakan keprihatinannya ini, kemungkinan ada banyak orang yang akan diblokir dalam beberapa minggu mendatang.
"Saya telah menggunakan Signal sejak WhatsApp mengancam saya dengan aturan barunya. Privasi saya dihormati di Signal. Jadi tidak heran banyak pengguna setia," tulis salah satu pengguna Twitter.
Sementara yang lainnya menulis di akun Twitter bahwa siapa pun yang berada di perahu yang sama dengannya, maka tidak akan tertarik untuk menyetujui persyaratan Whatsapp yang baru.
Namun begitu, WhatsApp telah mengonfirmasi kalau mereka tidak akan menghapus akun pengguna yang menolak aturan baru. Akan tetapi, mereka akan kehilangan beberapa fitur terpenting di dalam aplikasi, seperti dikutip dari situs Express, Senin, 5 April 2021.
“Kami tidak akan menghapus akun Anda. Tapi, Anda tidak akan memiliki hak penuh memakai WhatsApp sampai Anda menerima (aturan baru kami). Untuk waktu yang singkat, Anda akan dapat menerima panggilan dan pemberitahuan tapi tidak akan bisa membaca atau mengirim pesan," kata WhatsApp.
Dengan demikian, janganlah heran apabila WhatsApp akan memberikan lebih banyak pemberitahuan kepada pengguna yang belum setuju soal syarat dan ketentuan baru mereka, karena waktu pengesahannya semakin dekat.
Ketika WhatsApp pertama kali mengumumkan persyaratan yang diperbarui menjelang akhir tahun lalu banyak pengguna mengaku khawatir kalau mereka akan lebih banyak berbagi data pribadi antara WhatsApp dengan Facebook, yang merupakan induk usahanya.
Namun, WhatsApp terus menekankan kepada pengguna bahwa bukan di situ letak permasalahannya. Perubahan yang akan datang tidak memungkinkan Facebook untuk mengakses lebih banyak data pribadi dari obrolan pengguna. "Karena, ini hanya akan mempengaruhi percakapan dengan akun bisnis seperti saluran layanan pelanggan untuk merek online," jelas WhatsApp.