Mitos dan Fakta Baterai Ponsel Awet

Smartphone Oppo.
Sumber :
  • Dok: Oppo

VIVA – Ponsel pintar saat ini tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari. Ketergantungan akan gadget atau gawai semakin tinggi ketika pandemi COVID-19 mengharuskan aktivitas dilakukan dari jarak jauh.

Produk Lokal Ini Bisa Atasi Ancaman Bahaya Kebakaran Baterai di Kendaraan Listrik

Ponsel keluaran masa kini cenderung memiliki baterai yang besar agar bisa menunjang kegiatan. Tidak hanya untuk berkomunikasi. Salah satu produsen ponsel, Oppo Indonesia, Selasa, 23 Maret 2021, mengemukakan sejumlah mitos agar baterai ponsel tahan lama:

Mengosongkan baterai

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

Baca: Wujud Oppo Reno5 F Bocor, Jangan Tanya soal Harga

Sejak lama, beredar anggapan pengguna sekali-sekali perlu mengosongkan baterai sebelum diisi ulang, tujuannya agar "memori baterai" terhapus. Faktanya, ponsel pintar masa kini menggunakan baterai lithium-ion atau Li-ion, mengisi daya baterai saat kapasitasnya tersisa sepertiga bisa bermanfaat positif untuk umur panjang sel baterai.

Mengenal IMEI dan Peran Pentingnya dalam Mengatur Pasar Gadget Indonesia

Ketika daya baterai hampir kosong, baterai Li-ion akan menarik arus konstan dan beroperasi pada tegangan yang lebih rendah. Tegangan berangsur naik saat sel baterai terisi, kemudian tegangan mendatar sekitar 70 persen muatan sebelum arus mulai turun hingga kapasitas penuh.

Berdasarkan riset Battery University, mengisi daya ponsel di kisaran 30-80 persen membuat voltasi lebih rendah dan bisa memperpanjang masa pakai baterai. Untuk baterai Li-ion, isi ulang daya yang sedikit, namun, teratur, lebih baik dibandingkan mengisi daya penuh dalam jangka waktu yang lama.

Mengisi daya semalaman

Banyak pengguna ponsel yang sengaja mengisi daya baterai ketika malam hari dan baru dicabut saat pagi hari. Kebiasaan ini sebenarnya tidak bagus bagi umur baterai.

Terus mengisi daya ketika baterai penuh akan mengganggu stabilitas baterai dalam jangka panjang, bahkan bisa merusak sistem baterai. Sebab, baterai akan berada pada tegangan yang lebih tinggi ketika terisi penuh. Selain itu, terus mengisi daya bisa menciptakan panas berlebih yang disebabkan oleh disipasi daya yang terbuang percuma.

Selain pemakaian dan pengisian daya yang benar, suhu juga sangat berkontribusi pada umur baterai. Suhu yang tinggi bisa membuat baterai stres dan membuatnya kehilangan kapasitas lebih cepat.

Suhu ideal baterai adalah antara 20 hingga 50 derajat Celcius

Kondisi ideal ketika mengisi daya, perangkat harus berhenti terisi ketika sudah mencapai 100 persen dan hanya menyalakan kembali sirkuit pengisian daya untuk mengisi ulang baterai sesekali atau setidaknya mengurangi arus pengisian ke jumlah yang sangat kecil.

Mengisi daya sambil main game online

Beberapa orang sengaja mengisi daya sambil bermain game, menonton video atau kegiatan lainnya di ponsel dengan harapan lebih banyak daya yang terisi. Cara seperti ini bisa mengganggu siklus pengisian daya. Cara terbaik adalah membiarkan ponsel, tidak dipakai, sampai cukup terisi.

Charger bukan bawaan

Pengguna ponsel pintar seringkali mengisi ulang daya dengan charger apa pun atau yang bukan bawaan dari ponsel. Menggunakan charger yang tidak tepat bisa merusak ponsel dan mengurangi umur pakai baterai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya