iPhone Kamu Restart Sendiri? Bisa Jadi Ulah Hacker

Ilustrasi Apple iPhone
Sumber :
  • Techradar

VIVA – Sebagian besar peretasan ponsel pintar, bahkan yang paling berbahaya sekali pun, perlu interaksi pengguna, seperti dengan mengetuk tautan, membuka pesan hingga memasang aplikasi agar hacker bisa mengendalikan perangkat.

PSSI dan FIFA Kunjungi 13 Stadion Guna Penuhi Standar Internasional

Dikutip dari situs Mashable SE Asia, Sabtu 5 Desember 2020, namun ada kasus peretasan yang sangat berbahaya, memungkinkan penyerang mengambil alih iPhone dari jarak jauh tanpa interaksi pemilik.

Peneliti keamanan, Ian Beer yang bekerja di tim Project Zero Google menemukan kerentanan ini. Ia melibatkan kerentanan di AWDL, protokol Apple yang memungkinkan iPhone, Mac dan perangkat lain membuat jaringan peer-to-peer yang mengaktifkan fitur seperti AirDrop dan AirPlay.

Layanan SASE Digiserve, Inovasi Solusi Komprehensif dalam Keamanan dan Konektivitas

Menemukan kerentanan ini tidak mudah, Beer memiliki penjelasan panjang mengenai itu. Tapi intinya, teknik ini memungkinkan hacker melakukan reboot dari jarak jauh dan mengambil alih kendali ponsel setelah proses itu, dengan data, foto dan pesan di tangan mereka.

Kabar baiknya, Apple telah memperbaiki bug tersebut pada Mei 2020. Artinya iPhone dengan sistem terbaru telah dijamin keamanannya. Namun untuk masalah peretasan yang terjadi di masa lalu, Beer mengaku tidak memiliki catatan.

Presiden Prabowo Minta Kepolisian Amankan Nataru Dengan Baik

Luar  biasa, bagaimana satu orang itu mampu memecahkan masalah keamanan iPhone dengan cara yang sedemikian lengkap. Ini menimbulkan pertanyaan, jika satu saja dapat melakukannya sendiri, apa yang sudah dilakukan tim profesional yang dibayar dengan banyak waktu dan sumber daya yang mereka miliki.

Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Lembaga-lembaga Penting di Asia Tenggara jadi Target Kelompok Hacker yang Berbasis di Tiongkok?

Aktifitas spionase tersebut terutama menargetkan lembaga pemerintah, penyedia infrastruktur penting, dan industri utama, termasuk telekomunikasi, pertahanan, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024