India Belum Maafkan China
- Dok. Android Central
VIVA – India kembali memblokir aplikasi China. Kali ini jumlahnya mencapai 43 aplikasi. Pemblokiran ini didasarkan pada keamanan nasional. Aplikasi yang diblokir di antaranya ada nama Ali Express dan TaoBao Live.
"Tindakan ini diambil berdasarkan masukan bahwa (ke-43) aplikasi ini terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas, pertahanan dan keamanan, serta ketertiban umum di negara kami," demikian keterangan resmi Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India, seperti dilansir dari laman ZDNet, Rabu, 25 November 2020.
Baca: India Masih Dendam Sama China
Sejak Juni lalu, India resmi melarang warganya menggunakan aplikasi asal China menyusul peristiwa bentrokan yang melibatkan dua negara tersebut di Himalaya. Bentrokan menyebabkan 20 tentara India tewas dan lebih dari 75 orang terluka.
Pemblokiran tahap pertama dirilis dua pekan setelah bentrokan ini terjadi. Mereka melarang 59 aplikasi, termasuk TikTok, UC Browser, Weibo dan WeChat. Kemudian, negeri Hindustan itu memperpanjang daftar hitam dengan menambah 118 aplikasi seluler, termasuk Baidu, Alipay, PUBG Mobile, dan WeChat Work.
Sedangkan yang terbaru berjumlah 43 aplikasi. Dengan begitu, total yang diblokir berjumlah 220 aplikasi. Puluhan platform tersebut dituduh terkait dengan pemerintah China yang mengirim data pribadi pengguna ke luar India sehingga merusak kedaulatan.
Sementara itu TikTok dikatakan telah melanggar undang-undang konten lokal. Anak usaha ByteDance Technology ini mengaku telah menghapus 104,54 juta video pada paruh pertama 2020. Volume terbesar dari India dengan jumlah 37,68 juta, disusul Amerika serikat (AS) sebanyak 9,82 juta.