Bisnis Layanan GPS Tracker seperti Roller Coaster
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Perusahaan penyedia layanan GPS Tracker, Fox Logger, mengaku bisnisnya seperti papan seluncur atau roller coaster selama pandemi COVID-19. Kepala Eksekutif Fox Logger, Alamsyah Cheung, mengatakan jika pada Januari hingga Maret tahun ini penjualannya tercatat Rp3 miliar.
Namun, saat masuk pandemi, yakni sekitar April dan Mei, bisnisnya menurun drastis hingga 70 persen. "Selama bulan April dan Mei itu paling parah. Bulan Mei misalnya saja turun sampai 70 persen. Bulan sebelumnya (April) sudah turun 50 persen," kata Alamsyah, Kamis, 19 November 2020.
Baca: Aturan Blokir Ponsel Ilegal Ditegakkan Tapi Boleh Gonta-ganti SIM Card
Namun, ia mengaku jika keadaan itu tak terus-menerus. Sebab, pada Juni dan Juli mulai menanjak kembali. Menurut Alamsyah, naik turunnya pendapatan Fox Logger dikarenakan oleh keadaan di industri otomotif.
GPS Tracker yang diproduksi oleh Fox Logger ini digunakan oleh otomotif. Jadi, bila industri itu mengalami penurunan penjualan, maka bisnis perusahaannya juga ikut menurun. "Saat ini berharap industri otomotif itu terus naik," ujarnya.
Sebagai informasi, Fox Logger membuat beberapa produk. Salah satunya adalah Fox Logger ID Card menggunakan basis Internet of Things (IoT). Kartu pengenal ini bisa memantau pergerakan penggunanya, termasuk bisa melakukan komunikasi karena ada SIM card atau kartu SIM untuk mengirimkan dan menerima panggilan darurat.
Alamsyah menambahkan jika Fox Logger ID Card untuk pergerakan pengguna dalam aktivitas tinggi seperti umrah dan haji. Selain itu juga ada apps location based bernama Telekumo Family. Aplikasi ini dapat digunakan untuk memonitor pergerakan dalam sebuah grup dengan maksimal 5 orang.