Apple Dilanda Krisis iPhone
- Thesun
VIVA – Sempat tertunda, seri Apple iPhone 12 ternyata banyak diminta di pasaran. Hal tersebut membuat pemasok ponsel mencoba memenuhi permintaan yang terus meningkat, dengan menambahkan produksi dan memulai shift lembur.
Dilansir dari laman Gizmochina, Rabu 18 November 2020, pemasok iPhone saat ini tengah berusaha untuk mengatasi masalah stok iPhone 12 yang terbatas di sejumlah pasar.
Laporan dari DigiTimes menyebut, untuk pengiriman preorder di 12 wilayah akan berjalan dua pekan hingga satu bulan karena banyaknya pemesan. Perakit Foxconn dan Pegatron, serta pemasok kamera Genius Electronic Optical (GEO) telah menambah jam kerja juga merekrut karyawan baru.
Tidak hanya itu, krisis juga meluas ke beberapa pemasok komponen yang diminta untuk menambah pasokan, menurut sebuah sumber. Shift lembur perusahaan GEO dilaporkan terjadi pada November dan Desember, di mana musim liburan identik dengan permintaan yang melonjak.
Tidak hanya untuk iPhone 12, fenomena lembur ini juga menghampiri pesaing-pesaingnya, seperti Samsung dan produsen ponsel China lainnya untuk bergegas merebut pangsa pasar Huawei.
iPhone 12 hadir dengan empat model. Ponsel paling murah adalah iPhone 12 Mini, dijual mulai dari US$699 atau Rp10,3 jutaan.
Sementara, iPhone 12 dibanderol mulai US$799 (Rp11,8 jutaan). Lalu ada iPhone 12 Pro mulai US$999 (Rp14,7 jutaan) dan US$1099 (Rp16,2 jutaan) untuk iPhone 12 Pro Max.
Baca juga: Baterai Ponsel Baru Samsung Bikin Geleng-geleng Kepala