Platform Ini Jadikan Indonesia Batu Loncatan ke Thailand dan Vietnam

Aplikasi Like.
Sumber :
  • Like App

VIVA – Timofey Smirnov resmi mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Aplikasi Like. Posisinya digantikan oleh Kyryl Kostylov, yang merupakan pendiri dari platform tersebut.

Kelas BPJS Dihapus! Cek Iuran Terbaru Desember 2024 yang Harus Anda Bayar

Seperti diketahui, Kostylov telah menjadi bagian dari inti perusahaan sebelum menyerahkan tugasnya kepada Smirnov pada awal tahun ini. Namun, dirinya saat ini harus kembali tampil ke publik untuk menjalankan roda bisnis dengan otoritasnya lagi.

Ia juga diketahui sebagai tokoh di balik munculnya aplikasi ini dan segera menjadikannya penyedia layanan pemasaran yang populer. “Saya berterima kasih atas kontribusi yang dilakukan Timofey Smirnov. Salah satunya membawa Like masuk ke pasar Indonesia," kata Kostylov, Kamis, 15 Oktober 2020.

Jatuhnya Rezim Assad Bangkitkan Ekonomi Suriah, Pasar Kuno Era Ottoman Kembali Ramai

Menurutnya, pasar Indonesia adalah langkah pertama aplikasi Like di Asia Tenggara. Ia pun berencana untuk berekspansi lebih jauh ke pasar Thailand dan Vietnam untuk memperkenalkan platformnya.

Kostylov memandang jika Thailand dan Vietnam memimpin transformasi ekonomi digital. Keberhasilan aplikasi Like di Indonesia akan membantu mereka untuk berkembang dengan mudah di pasar kedua negara ini, karena berpotensi memenuhi permintaan pasar yang besar untuk trafik dan konten yang berkualitas.

Kawasan Ini Didorong jadi Platform Pilihan

Peluang ini dapat diperkuat lebih lanjut oleh mitra ekosistem lokal yang bersemangat dan mendukung yang dibentuk melalui kemitraan strategis. Menurut penelitian, nilai pasar kombinasi dari 2 pasar ini berpotensi menghasilkan keuntungan sebesar US$30 juta (Rp435,3 miliar) bagi aplikasi Like.

“Meskipun masih ada pandemi COVID-19, namun komunitas kami tidak goyah untuk menuntut keterlibatan trafik yang berkualitas. Banyak di antaranya harus mendambakan lebih banyak tuntutan karena tinggal di rumah. Nah, kami berkomitmen untuk menciptakan platform yang bisa diakses bagi semua orang melalui kekuatan media sosial,” tutur Kostylov.

Sebagai informasi, aplikasi Like menawarkan layanan jasa pada influencer dan lalu lintas media sosial yang bermutu kepada pedagang atau merchant.

Aplikasi yang masuk ke Indonesia pada pertengahan September kemarin itu mengklim sudah memiliki lebih dari 200 ribu pengguna terdaftar di seluruh Asia Tenggara, per bulan lalu.

Dengan bekal itu, Like siap menjelajahi Indonesia, yang merupakan pasar populasi terbesar di Asia Tenggara, serta memungkinkan pengguna media sosial untuk berkontribusi dalam bentuk aktivitas sosial mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya