2 Hal Ini Sangat Dibutuhkan Masyarakat Ketika Pandemi COVID-19
- Dok. Lalamove
VIVA – Sejak DKI Jakarta menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat tinggi penularan pandemi COVID-19, permintaan obat dan vitamin mengalami lonjakan yang signifikan.
Belum tersedianya vaksin COVID-19 yang saat ini masih tahap pengujian membuat obat-obatan dan vitamin menjadi andalan masyarakat untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi selama PSBB.
Industri farmasi berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menggenjot persediaan keduanya. Tapi ada yang menghambat. Suplai terbatas, pendistribusian yang tidak merata, serta kecepatan menjadi kendala bagi banyak perusahaan farmasi, baik untuk pengiriman ke apotek maupun konsumen.
Menurut perusahaan teknologi kesehatan, mClinica, permintaan obat-obatan dan vitamin melonjak lebih dari 100 persen jika dibandingkan sebelum pandemi.
Berdasarkan survei yang mereka lakukan bahwa permintaan yang tinggi ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang merasa lebih aman dan nyaman untuk membeli obat dari apotek alih-alih berobat ke rumah sakit.
Dengan diberlakukannya PSBB maka kebanyakan orang lebih memilih untuk konsultasi kesehatan secara online, sementara obat-obatannya dikirim dari apotek ke tempat tinggal.
Menurut Logistics Manager mClinica, Aditya Wicaksono, pengiriman on-time mClinica meningkat dari 60 ke 95 persen melalui kerja sama dengan delivery on-demand milik Lalamove.
“Delivery on-demand sangat cocok dengan model bisnis kita di mana pengiriman yang kita butuhkan setiap harinya menyesuaikan di hari itu. Lalamove memberikan kriteria-kriteria yang kita butuhkan untuk pengiriman. Baik dari segi on-demand delivery, tim support yang responsif, dan tarif kompetitif,” ungkap Aditya, Kamis, 8 Oktober 2020.
Selain itu, fitur multi-stop Lalamove juga membantu mClinica melakukan pengiriman kebutuhan medis ke 80-100 apotek setiap harinya dengan efisien baik dari segi waktu maupun tenaga kerja.
Dari sisi pengadaan suplai medis, Aditya mengaku jika mClinica mengembangkan SwipeRx untuk mendigitalisasi sistem distribusi obat untuk membantu ahli farmasi dan apoteker lokal. "Lewat platform ini apotek dan ahli farmasi bisa melakukan pengadaan ulang stok dengan lebih mudah dan transparan," jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan perusahaan farmasi Century. Menurut Regional Operations Manager Century, Syarmini, permintaan obat-obatan, vitamin serta hand sanitizer meningkat drastis sejak ditetapkannya kembali PSBB di ibu kota.
Bersamaan dengan meningkatnya permintaan, vaksin yang kabarnya baru akan tersedia pada tahun depan membuat perusahaan farmasi dan apotek harus siap siaga menyediakan obat-obatan dan vitamin yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk dapat melayani kebutuhan tersebut selagi menunggu vaksin tiba, Century sudah mempersiapkan mulai dari suplai, operasional, maupun logistik. Selain itu, fitur round-trip Lalamove juga memungkinkan Century untuk tetap menerapkan sistem pembayaran menggunakan mesin electronic data capture (EDC) bahkan saat melakukan pengiriman.
“Ketepatan waktu pengiriman dan kurirnya yang selalu tersedia membuat proses pengiriman barang kami jadi lebih efisien. Sistemnya pun praktis sehingga memudahkan kita,” papar Syarmini.