Xiaomi Redmi 8A dan Note 8 Jegal Realme 5i di Pasar Indonesia
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Laporan terbaru Counterpoint Research menyebutkan bahwa Xiaomi dan Realme saling berlomba menjadi jawara merek paling dikenal di Indonesia. Lantas, siapa juaranya?
Associate Director Counterpoint, Tarun Pathak, menyebut Xiaomi muncul sebagai pemimpin dalam penjualan smartphone lewat online dengan pangsa pasar 40 persen.
"Smartphone Xiaomi Redmi 8A dan Note 8 menjadi perangkat teratas untuk penjualan melalui online," katanya, seperti dikutip VIVA Tekno dari Counterpoint Research, Minggu, 6 September 2020. Tarun menyebut Realme harus mengakui keunggulan Xiaomi yang berada di peringkat kedua dengan pangsa pasar 33 persen.
Adapun smartphone Realme yang banyak dipilih dan dibeli pengguna Indonesia lewat online adalah Seri Realme 5i. Peringkat selanjutnya diisi Samsung yang hanya menguasai 10 persen pangsa pasar. Pengguna Indonesia memilih memakai smartphone Samsung kelas entry-level seperti Galaxy A10s, A10 dan A50.
Seperti diketahui, pemimpin pasar smartphone atau ponsel pintar di Indonesia bukan Samsung, Xiaomi, Oppo atau pun Realme. Ponsel ini sukses tumbangkan keempat vendor smartphone tersebut karena strategi penetapan harga yang agresif serta permintaan yang besar dari segmen kelas menengah ke bawah, dan Tier-2.
Ponsel tersebut adalah Vivo. Meski pandemi COVID-19 belum hilang sehingga menyebabkan penjualan smartphone di Indonesia turun 20 persen (yoy) dan 9 persen (qoq), tetapi hal itu tetap membuat Indonesia menjadi negara dengan pasar smartphone berkembang di dunia.
Vivo terus memimpin pasar smartphone dengan pangsa pasar sebesar 21,2 persen pada kuartal II 2020. Di belakangnya menempel Oppo yang mencapai 20,6 persen, Samsung 19,6 persen, Xiaomi 17,9 persen, dan Realme 13,6 persen.
Sementara Tokopedia harus puas berada di peringkat ketiga di belakang Shopee dan Lazada dengan perolehan persentase sebesar 15 persen. Peringkat pertama ditempati situs belanja online atau e-commerce Lazada dengan 50 persen, diikuti Shopee yang meraup 24 persen.
Ketiga e-commerce besar tersebut bersaing menjadi tempat belanja online paling diminati oleh pengguna Indonesia. Research Associate Counterpoint, Tanvi Sharma, berharap jika tren belanja online terus tumbuh karena sejumlah platform e-commerce berlomba-lomba menggelar kegiatan promosi.
Ia juga menambahkan, industri e-commerce telah mengalami pertumbuhan besar dalam tiga bulan terakhir. Tanvi mengakui jika COVID-19 menjadi berkat atas lonjakan belanja online.