Konsumen Ketipu Beli Hard Disk Eksternal Merek Terkenal di E-Commerce
- Dok. VIVA Tekno
VIVA – Pesatnya tren belanja online ternyata mendorong para penipu untuk semakin gencar melakukan penipuan. Era serba digital seperti sekarang membuat sebagian orang merasa 'dimanja' karena tidak perlu keluar rumah atau kantor saat ingin membeli sesuatu.
Cukup lewat jentikan jari di smartphone, klik nama e-commerce atau marketplace, konsumen sudah bisa memesan barang dari manapun, dan akan diantar ke alamat yang sudah ditentukan. Namun harus ingat, saat berbelanja online, konsumen harus berhati-hati agar tak terkena penipuan.
Salah satu modus penipuan yang kerap dialami konsumen adalah penipuan deskripsi barang, yaitu penjual mengaku barangnya original, padahal tidak. Dengan harga mahal yang harus dibayar, ternyata barang yang datang justru barang palsu atau tiruan.
Kejadian ini dialami oleh konsumen bernama Syahrino Putama. Kepada VIVA Tekno, Selasa, 11 Agustus 2020, ia bersedia bercerita. "Istri saya membeli hard disk eksternal merek Toshiba USB 3.0 kapasitas 1TB tanggal 29 Juli 2020 di toko ORI HDD Official lewat salah satu e-commerce. Harganya Rp529 ribu," ungkapnya.
Ketika barang sampai ke rumahnya pada 1 Agustus, ia dan istrinya langsung mengecek pesanannya dan ternyata benar. Tapi, di sini awal masalahnya. Saat di kabel connector dicolok ke laptop, hard disk eksternal yang masih gres itu tidak merespons. Padahal lampu indikator menyala.
Merasa heran, pria yang akrab disapa Onir ini lalu berinisiatif membawanya ke beberapa toko untuk di servis. Sayang, toko-toko yang ia sambangi menolak untuk menservis.
"Mereka cuma mau nerima recovery data. Akhirnya saya bawa hard disk eksternal ini ke kantor untuk di cek sama IT," tutur dia. Ketika diperiksa, Onir kaget melihat 'jeroan' hard disk eksternal miliknya.
Sebab, isinya berupa pelat besi pemberat yang ditempel sama double tape. Lalu ada USB, kabel connector, dan lampu indikator hard disk. "Saya tertipu," tegas pria pelontos berkacamata ini tertegun.
Onir pun langsung menghubungi istrinya supaya mengontak toko tersebut. "Awalnya merespons tapi lama-lama tidak dijawab. Ketika di WhatsApp centang satu dan dikontak enggak aktif," katanya. Ia pun mengimbau supaya berhati-hati membeli barang, terutama elektronik, lewat online.
Ketika ditanya, apakah dirinya akan menyambangi toko ORI HDD Official yang diduga melakukan penipuan. Onir menjawab diplomatis. "Ada niat nyamperin. Tapi saya ragu takutnya fiktif. Jadi saya ikhlaskan. Ini pelajaran untuk semua supaya ekstra hati-hati belanja online," jelas pria yang jago main keyboard ini memberi nasehat.