Daftar Harga Indihome dan Telkomsel Orbit, Pilih Mana?
- Indihome
VIVA – Operator telekomunikasi Telkomsel baru saja merilis layanan internet rumah berbasis modem wifi bernama Orbit. Layanan ini diklaim berbeda dengan Indihome, karena layanan milik PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom ini mengandalkan internet kabel lewat fiber optik. Lantas, bagaimana harga keduanya?
Berdasarkan data yang diolah VIVA Tekno, Selasa, 7 Juli 2020, Telkomsel Orbit terbagi menjadi dua varian. Orbit Star yang dibanderol seharga Rp800 ribuan yang bisa digunakan hingga 32 perangkat. Kemudian Orbit Max seharga Rp2,4 jutaan yang mampu digunakan hingga 64 perangkat.
Selain itu harga ini sudah termasuk kartu SIM prabayar dan kuota data 50GB untuk Orbit Star, sedangkan kalau Telkomsel Orbit Max kuota datanya mencapai 150GB, di mana masing-masing untuk masa penggunaan 30 hari.
Baca: Bedanya Indihome dengan Telkomsel Orbit
Karena, memakai skema prabayar maka pengguna harus membeli paket data terlebih dahulu untuk bisa menggunakan layanan ini. Harganya mulai dari Rp130 ribu untuk 30GB hingga Rp260 ribu untuk 100GB.
Untuk fase awal, Telkomsel Orbit telah menjangkau 50 kota di seluruh Indonesia, dan akan secara bertahap memperluas layanannya.
Anak usaha Telkom ini juga menghadirkan aplikasi MyOrbit yang akan mengontrol perangkat yang terhubung, pemakaian kuota, hingga pembelian paket data.
Adapun pada layanan Indihome, untuk paket 10 Mbps pelanggan dibanderol seharga Rp470 ribu, 20 Mbps senilai Rp515 ribu, 50 Mbps sebesar Rp825 ribu, 100 Mbps mencapai Rp1,25 juta, dan 200 Mbps sekitar Rp2 per bulan.
Pelanggan juga akan mendapat layanan tayangan TV kabel, internet, dan telepon. Untuk biaya pemasangan di wilayah Jabodetabek akan dikenai biaya Rp100 ribu, dan Rp75 ribu untuk wilayah lain.
Biaya ini akan dibebankan pada pembayaran bulan pertama. Selama berlangganan, pengguna akan dipinjamkan Hybrid Box (STB) dan Optical Network Terminal (ONT).
Penetrasi home broadband atau internet kabel di Indonesia masih rendah ketimbang negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Menurut data milik Telkomsel, penetrasi home broadband di Indonesia baru mencapai 15 persen. Itu pun masih kalah dengan Filipina dan Thailand, apalagi negara maju yang penetrasinya mencapai 100 persen.
Dengan kondisi saat ini maka diyakini peluang terjun ke bisnis home broadband akan terbuka lebar. Ia memprediksi akan ada prospek 27 juta rumah yang terkoneksi internet kabel hingga lima tahun mendatang.