Xiaomi Mau Bikin Ponsel Lipat, Iri Lihat Huawei Mate XS
- Xiaomi Today
VIVA – Raksasa teknologi China, Xiaomi, bertekad ingin membuat ponsel lipat. Mereka melihat Huawei Mate XS sebagai salah satu ponsel lipat berprofil paling tinggi di pasaran.
Mengutip situs Android Authority, Minggu, 7 Juni 2020, LetsGoDigital baru-baru ini menemukan bahwa Xiaomi mengajukan paten pada 5 Januari 2020 untuk ponsel lipatnya.
Baca: Xiaomi Redmi Note 8 Berbahaya
Paten ini menunjukkan perangkat yang bisa dibuka dari kiri yang akan berubah menjadi perangkat seperti tablet persegi. Arah baru Xiaomi ini jauh dari smartphone prototipe dua kali lipat yang diungkap perusahaan pada awal 2019. Selain itu, paten tersebut dinilai sangat mirip dengan desain ponsel lipat milik Huawei Mate XS.
"Kita juga bisa melihat bagian yang lebih tebal di salah satu tepi perangkat, yang lagi-lagi mirip Huawei Mate XS. Pada bagian ponsel lipat ini menampilkan empat kamera yang diusulkan, flash, dan tombol tambahan yang masih misteri," demikian keterangan resmi LetsGoDigital.
Huawei Mate XS juga memiliki tombol yang melepaskan layar dari keadaan terlipat, sehingga pengguna dapat membuka lipatannya menjadi tablet. Pada sisi modul yang lebih tebal sama, kita bisa melihat tombol volume dan tombol Power, di mana di bawahnya adalah port USB Type-C standard.
"Meskipun kita tidak dapat melihat apakah ada sesuatu di sisi atasnya," ungkap LetsGoDigital. Meski begitu, publik memang belum melihat desain ponsel lipat pertama Xiaomi. Akan tetapi paten ini lebih layak daripada prototipe ponsel lipat ganda mereka sebelumnya.
Dengan masuknya Xiaomi ke segmen premium, maka diharapkan dapat menciptakan persaingan harga yang masuk akal sehingga harga ponsel lipat bisa ditekan lagi. Sebelumnya, Xiaomi dikabarkan mau mengembangkan teknologi 6G. Mereka pun tak segan untuk 'menonaktifkan' perangkat 4G yang saat ini dipakai di seluruh dunia.
Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh Kepala Eksekutif Xiaomi, Lei Jun. "Kami akan berhenti membuat smartphone 4G pada akhir tahun ini, dan telah memulai pra-penelitian tentang teknologi 6G seiring dengan perkembangan internet lewat satelit," ungkapnya, seperti dikutip dari situs Gizmochina.
Seperti diketahui, Xiaomi dan anak usahanya, Redmi, telah meluncurkan smartphone baru setiap bulan di pasar yang berbeda sejak awal 2020. Sebagian besar perangkat baru mereka yang beredar di China sudah berkemampuan teknologi 5G.
Menurut Jun, jaringan 5G akan merevolusi industri dengan aplikasi seperti konferensi video 4K/8K, cloud gaming (streaming game), dan auto-pilot. Dengan demikian, Xiaomi/Redmi telah meluncurkan perangkat 5G untuk meningkatkan adaptasi.
Namun sayangnya, wabah Virus Corona COVID-19 di China sangat mempengaruhi rantai pasokan (supply chain) Xiaomi. Hal ini juga yang membuat Xiaomi melakukan subsidi pabrik sebanyak 250 juta yuan (Rp515 miliar) untuk meningkatkan produksi smartphone 5G.