7 Tips Beli Ponsel Bekas, Biar Cepat Deteksi Kerusakan
- U-Report
VIVA – Beli ponsel bekas yang masih bagus adalah cara terbaik menghemat uang. Tapi kamu harus paham apa saja yang perlu kamu cek untuk memastikan ponsel bekas itu minim cacat, sesuai kebutuhanmu, dan benar-benar layak pakai.
Penting buatmu untuk bisa dengan cepat mendeteksi kerusakan, baik pada perangkat keras maupun perangkat lunak, sebelum akad pembelian terlaksana.
Simak beberapa kiat ini.
Tahu kapan harus membeli
Misalnya kamu sudah lama mengidamkan Samsung Galaxy S10, tapi karena baru keluar harganya buatmu mungkin masih terasa mahal. Untuk itu, tak ada salahnya jika bersabar menunggu seri penggantinya meluncur, karena pada saat itu S10 impianmu besar kemungkinan sudah turun harga.
Cek jaringan
Salah satu faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan saat membeli ponsel bekas adalah memastikan perangkat itu memiliki jaringan sinyal yang baik.
Baca juga: 7 Bagian yang Harus Kamu Cek saat Beli Ponsel Baru
Bandingkan dulu harganya
Untuk memastikan kamu mendapat harga yang pantas, lakukan riset dulu. Tentu saja Google akan mempermudahmu melakukan ini. Biasanya selalu ada variabilitas harga ponsel bekas. Jangan lupa juga cek banderolnya di toko online.
Cocokkan kode ponsel dengan yang ada di box
Cara mengeceknya, ketik *#06# di ponsel. Jika kode yang muncul sama dengan yang tertera di box, ponsel ini terjamin sumbernya.
Kenali penjual
Saat membeli ponsel melalui penjual di situs online, penting untuk memastikan apakah orang yang kamu kirimi jutaan rupiah itu bisa dipercaya.
Ya, kita tahu sayangnya informasi untuk mengenali penjual online itu cukup terbatas. Tapi bukan berarti sama sekali tak bisa. Setidaknya periksa rating-nya, berapa lama penjual menjadi anggota situs, berapa banyak transaksi yang telah mereka selesaikan, dan bagaimana mereka dinilai oleh pembeli dan penjual lain yang telah mengatasinya. Jangan tinggalkan baca ulasan.
Perangkat lunak
Meski bekas, pastikan perangkat lunak ponsel itu masih bisa diperbarui.
Baterai
Bagian ini sangat penting. Baterai lithium-ion yang memberi daya pada ponsel pintar kehilangan sedikit kapasitas setiap hari. Sehingga pada saat ponsel berusia 1 hingga 2 tahun, hanya memiliki 80 persen dari kapasitas baterai asli.