Selama Ramadan 2019, Penjualan Realme 3 Pro dan C2 Melonjak 151 Persen

Hasil jepretan malam Realme 3 Pro.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Siti Sarifah Alia

VIVA – Realme 3 Pro dan Realme C2, didapuk menjadi ponsel pintar atau smartphone terpopuler di Indonesia selama bulan Ramadan 2019 dengan tingkat penjualan mencapai 151 persen dan lebih dari 10 ribu fans bergabung menjadi keluarga besar Realme setiap harinya.

Industri Kripto Bersiap Diatur OJK, Pelaku Usaha Tak Perlu Urus Ulang Perizinan

Selain itu, Realme didaulat sebagai 'Rekomendasi Ponsel Lebaran 2019', dengan Realme C2 sebagai salah satu smartphone terbaik untuk Lebaran serta Realme 3 Pro yang masuk ke dalam daftar smartphone terbaik di rentang harga Rp3 jutaan.

Hal tersebut berdasarkan data yang diolah dari internal Realme. Kesuksesan merebut hati konsumen Indonesia ini menjadi prestasi tersendiri bagi Realme, karena mereka atau brand yang dibentuk oleh Sky Li ini baru berumur satu tahun, atau tepatnya berdiri pada 4 Mei 2018 di Shenzhen, China.

Praktisi Pemasaran Ungkap Dampak Buruk Kemasan Rokok Tanpa Merek

"Dengan segala prestasi yang diraih selama Ramadan, tentu tidak membuat kami berpuas diri. Kami akan terus menggelar berbagai program dan meluncurkan produk inovatif untuk konsumen Indonesia," demikian menurut keterangan resmi Realme, Jumat, 14 Juni 2019.

Salah satu program yang dihelat Realme selama Ramadan kemarin adalah #JepretRealmeMoment. Sebuah program yang mewadahi anak muda atau milenial untuk berkreasi positif. Program itu menuai sukses dengan lebih dari 3.000 fans yang ikut serta.

Alasan Pakta Konsumen Protes Rencana Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek

Tak lupa, Realme juga mengajak para penikmat game online untuk bersenang-senang lewat 'Fight for Realme: PUBG Mobile Streamer Challenge'. "Program ini juga mendapat respons positif dengan kehadiran lebih dari tiga ribu peserta dan lebih dari 1,2 juta penonton," ungkap Realme.

Ilustrasi Pajak

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024