Terungkap, Alasan Produk Apple Akan Dibuat di Indonesia

Macbook Apple.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Salah satu rekanan Apple yang dipercaya untuk melakukan perakitan produk merek, Pegatron, melirik Indonesia sebagai basis produksi. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Perwilayahan Industri, Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito.

Investor China Serbu RI Akibat Kebijakan Trump, Kemenperin: 'Gembira tapi Juga Khawatir'

Dilansir dari Apple Insider, Senin 3 Juni 2019, Ignatius mengatakan bahwa Pegatron akan bermitra dengan perusahaan lokal, PT Sat Nusapersada yang berbasis di Batam, Kepulauan Riau.

Menurut Ignatius, Pegatron akan menggunakan Batam sebagai basis untuk merakit komponen paling penting yang dibutuhkan perangkat Apple, yakni chipset.

BI Proyeksikan Ekonomi Dunia Meredup hingga 2026, Bagaimana Indonesia?

"Kemungkinan, pabrik juga digunakan untuk memproduksi komponen MacBook. Tapi, tidak dalam waktu dekat,” ujarnya.

Sementara itu, laman 9to5mac menuturkan, bahwa Indonesia dipilih lantaran bisa menyediakan tenaga kerja yang profesional. Sebelumnya, Pegatron disebut-sebut melirik Vietnam sebagai pusat produksi.

Harley-Davidson Terjepit Perang Dagang Trump

Isu mengenai Indonesia dijadikan sebagai basis perakitan komponen Apple, sejatinya sudah berembus sejak akhir 2018. Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, hal itu dikarenakan semakin panasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Terbaru, AS telah menutup akses bagi pabrikan perangkat telekomunikasi raksasa asal China, Huawei untuk mendapatkan komponen.

Hal itu membuat beberapa perusahaan asal AS, termasuk Apple, mencari alternatif lokasi perakitan produk, sebagai langkah antisipasi jika China memberlakukan aturan serupa.

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Waspadai Perang Dagang Jilid II ala Trump, Sri Mulyani: Pasti Akan Berdampak Langsung ke Ekonomi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang mengantisipasi hambatan perdagangan global.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024