Belajar Bahasa Asing Kini Enggak Perlu Repot, Cukup dari Aplikasi

Ilustrasi aplikasi di smartphone.
Sumber :
  • Pixabay/MariusMB

VIVA – Aplikasi belajar bahasa asing dengan interaksi dua arah, Cakap, menyediakan layanan kursus bahasa asing secara online yang meliputi bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, dan Indonesia.

Cara Mudah dan Hemat Beli Barang dari China dengan Ducking.id

Adapun pengguna aplikasi ini sudah meliputi beberapa negara, seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Filipina, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.

Pendiri dan Kepala Eksekutif Cakap, Tomy Yunus mengatakan, menguasai kemampuan berbahasa asing kini menjadi kebutuhan bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan karier dan pendidikan.

Komdigi Sering 'Digugat' Bandar Judol karena Hal Ini

Menurut dia, padatnya aktivitas dan jarak ke tempat lembaga pelatihan bahasa yang tidak dekat menjadikan e-learning sebagai salah satu solusi yang tepat untuk masalah ini.

Dengan meningkatkan kecakapan digital, melalui penggunaan teknologi para generasi muda atau milenial dapat menjawab kebutuhan pendidikan di semua lini. Upaya ini diharapkan dapat membangun bangsa bisa di mana saja dengan banyak cara, salah satunya dengan berdaya di dunia maya.

Ada Fitur Baru di Aplikasi AirAsia MOVE

“Sebelumnya, aplikasi ini bernama Squline lalu berubah menjadi Cakap, yang artinya kompeten atau terampil dalam bahasa Indonesia. Perubahan ini sekaligus bentuk komitmen kami untuk tumbuh dan fokus dalam menciptakan dampak sosial bagi masyarakat Indonesia," ungkap Tomy, lewat keterangannya, Senin, 8 April 2019.

Ia juga mengaku bahwa aplikasinya sebagai pelopor pembelajaran online di Indonesia sejak berdiri pada 2014 dengan menyediakan kursus bahasa asing secara daring, sehingga pengguna dapat mengakses pelajaran bahasa asing tanpa terikat waktu dan tempat didukung oleh pengajar profesional.

Tomy menyebut, dalam lima tahun terakhir, aplikasinya mengalami pertumbuhan yang luar biasa dan menjadi platform pembelajaran bahasa terbesar di Indonesia dengan 100 ribu pengguna.

Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Kreativitas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sonny Hendrawan mengungkapkan, peran pemerintah adalah memfasilitasi mereka melalui jejaring untuk terhubung dengan mentor, program dan juga akses pada pendanaan.

"Tapi, pada skala besar, pemerintah juga menyinergikan inovasi-inovasi yang ada dengan para stakeholder di sektor ekonomi digital," ungkap Sonny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya