Nokia Tersandung Kasus Data Pribadi, China Ikut Terlibat

Kantor pusat Nokia
Sumber :
  • Instagram/@microsoftlumia

VIVA – HMD Global yang membawahi merek smartphone Nokia, tersandung kasus data pribadi. Perusahaan asal Finlandia itu, dikabarkan diam-diam mengirim data milik pengguna ke pihak China. Atas kasus ini, lembaga perlindungan data negara Finlandia menggelar penyelidikan ke perusahaan.

Duet Indosat dan Nokia Perluas 5G di Wilayah Terpencil

Dilansir dari Mirror, Jumat, 22 Maret 2019, Ombudsman Finlandia, Reijo Aarnio, mengatakan akan menyelidiki informasi itu. Apakah ada pelanggaran yang melibatkan data pribadi dan tentang adakah pembenaran hukum atas kasus tersebut.

Penyelidikan digelar setelah stasiun televisi Norwegia NRK mengklaim memiliki bukti bahwa Nokia telah mengirim data ke China. Hendrik Austad, pemilik Nokia 7 Plus mengatakan kepada stasiun televisi bahwa ia telah memantau lalu lintas di smartphone-nya itu.

5 Cara Hapus Data Pribadi di Aplikasi Pinjol

Kemudian diketahui bahwa ponsel sering menghubungi server dan mengirim data. Paket data dikirim tanpa enkripsi. Ketika dia memeriksa isinya, dia sadar itu adalah data yang ada di ponsel. Data juga turut melampirkan nomor ponsel.

Setiap kali Austad membuka kunci ponselnya, lokasi di mana dia berada, nomor kartu SIM dan nomor seri ponsel akan mengarah ke server di China. Informasi ini memungkinkan si penerima data akan terus mendapat akses pemilik dan pergerakan pengguna secara real time.

Gandeng Kejagung, BTN Pastikan Lindungi Data Pribadi Nasabah

Satu penjelasan yang masuk akal, mungkin ada aplikasi yang ditujukan untuk pasar China telah didistribusikan ke luar negara. Namun menurut peneliti keamanan, Dirk Wetter, fenomena ini bukanlah kecelakaan, bisa dikatakan dikirim secara sengaja.

"Ini merupakan tindakan sengaja yang dilakukan oleh operator, dengan akses ke sistem internal Nokia," ujarnya dalam pernyataan email ke Norwegia NRK.

Sejak kasus ini diketahui banyak pihak, HMD Global mengaku bahwa sejumlah perangkat Nokia 7 plus mengirim data ke server negeri Tirai Bambu itu. Oleh sebab itu mereka mengeluarkan pembaruan perangkat lunak pada akhir Februari.

Sementara itu, pihak HMD Global membantah perusahaan telah secara sengaja mengirim data pribadi pengguna.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada informasi pribadi yang telah dibagikan dengan pihak ketiga mana pun," kata HMD Global. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya