Xiaomi Kuasai Pangsa Pasar Smartphone di Negara Ini, Apakah Indonesia
- VIVA/Lazuardhi Utama Rifki
VIVA – Lembaga riset International Data Corporation atau IDC merilis laporan yang menyebutkan smartphone atau ponsel pintar Xiaomi berhasil menggeser Samsung dari posisi teratas di India pada 2018.
Xiaomi berhasil menguasai 29 persen pangsa pasar, disusul Samsung dengan 22 persen. Keberhasilan Xiaomi lantaran mereka sukses melakukan promosi online kepada konsumen.
Dikutip dari situs South China Morning Post, Kamis, 14 Februari 2019, tercatat empat merek smartphone China yang berhasil menempati posisi lima di India adalah Xiaomi di peringkat pertama, Vivo (peringkat tiga), Oppo (peringkat empat), dan Transsion (peringkat lima).
Khusus Xiaomi, smartphone yang mendominasi adalah seri Redmi yang diketahui memiliki harga terjangkau, namun di negaranya sendiri penjualannya justru menyusut lebih dari 34 persen pada kuartal IV 2018.
Kemudian, untuk smartphone premium, yang menyumbang lebih dari separuh pangsa pasar India dengan segmen harga US$100-200 atau Rp1,4-2,8 juta, pertumbuhannya meningkat 43,9 persen secara year on year (yoy).
Kendati demikian, Xiaomi tidak sendirian di pasar premium. Ada OnePlus muncul untuk segmen harga US$500-700 atau Rp7-9,8juta dengan produk andalan mereka, OnePlus 6 dan OnePlus 6T.
Namun, pada segmen super premium yang harganya di atas US$700 atau Rp8 juta, Samsung menguasai pasar tersebut sekaligus menggeser Apple lewat seri Galaxy S9.
Associate Research Manager IDC India, Upasana Joshi mengungkapkan total pengiriman smartphone Xiaomi ke India mencapai 41,1 juta unit, atau tumbuh 59 persen secara yoy.
Secara keseluruhan, pasar smartphone di India tumbuh 14,5 persen, yang salah satunya, didorong oleh beberapa promosi penjualan online yang berakhir pada Desember 2018.
"Pengiriman smartphone di seluruh dunia tahun lalu menyusut sebanyak 4 persen. Tapi tidak untuk India. Negara itu justru melawan tren global. Portofolio penjualan online Xiaomi, Honor, Realme, Asus, dan OnePlus semakin meningkatkan angka pertumbuhan," kata Joshi.