Mesin Pencari Microsoft Bing Bisa Diakses Kembali
- Yeshiva World News
VIVA – Mesin pencari internet milik Microsoft Bing sudah bisa diakses kembali di China, setelah satu hari sebelumnya diblokir karena 'kesalahan teknis'. Dibukanya kembali Microsoft Bing melalui, cn.bing.com, lantaran raksasa teknologi Amerika Serikat itu telah mematuhi berbagai peraturan dan perundang-undangan.
Mengutip situs ZDNet, Sabtu, 26 Januari 2019, Bing merupakan satu-satunya mesin pencari internet asing yang diizinkan beroperasi di dalam China, dengan Microsoft melakukan sensor terhadap pencarian untuk topik-topik sensitif sesuai dengan kebijakan pemerintah China.
Hal ini tentu membuat sejumlah warga China gembira atas dibukanya kembali Bing. Bahkan, beberapa dari mereka mengunggah perayaan dapat kembali mengakses mesin pencari tersebut di media sosial, yakni Weibo.
Hingga kini, Microsoft adalah salah satu dari sedikit perusahaan teknologi asing yang layanannya masih beroperasi di negeri Tirai Bambu. Apalagi, mesin pencari internet Google masih diblokir di China sejak 2010.
Sementara, situs web dan layanan lain seperti Facebook, YouTube, dan Twitter, juga senasib dengan Google. Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan ada prinsip-prinsip tertentu yang penting untuk dipertahankan. "Prinsip itu adalah dengan membuka ruang negosiasi," ungkapnya.
Sebelumnya, larangan terhadap Bing ini merupakan kemunduran kedua bagi Microsoft dalam operasi mereka di China sejak November 2017, di mana layanan telepon berkirim pesan dan pembicaraan telepon, Skype, juga ditarik dari sistem Android dan Apple.
Partai Komunis China sudah memiliki sejarah panjang melakukan sensor dan menghapus isi pemberitaan media yang mereka anggap menyebabkan 'polusi spiritual'.
The Great Firewall adalah dinding virtual yang dibuat pemerintah China guna mengontrol internet sejak pertengahan 1990-an. Internet sangat dibatasi di China. Pada 2017 saja, China menutup lebih dari 128 ribu situs web yang dianggap berbahaya.