MAPClub 'Ganti Kulit' Lewat Aplikasi Berbasis Artificial Intelligence

Aplikasi mobile MAPClub.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – PT GTech Digital Asia tengah memulai era baru di dunia digital dengan me-relaunch aplikasi mobile MAPClub. Sebelumnya, aplikasi ini telah berjalan sekitar dua tahun, tapi hanya fokus di ritel saja.

KPI Akui Tak Punya Kewenangan Tindak Konten Judi Online di Media Sosial

Chief Executive Officer GTech Digital Asia, Ariadi Anaya mengatakan, aplikasi terbarunya ini akan lebih mengoptimalkan kinerja mesin pembelajaran atau machine learning. Di mana mereka akan lebih mengenal konsumen, dan memberi mereka sesuai dengan kemauannya.

"Konsumen ke depannya tidak hanya belanja baju dan makanan saja. Mereka bisa menggunakannya untuk ke salon atau fitnes. Kita harus bisa mengerti gaya hidup konsumen," kata Ariadi, di Mall Central Park, Jakarta Barat, Sabtu, 1 Desember 2018.

Punya ChatGPT? Cuan Maksimal! Trik Freelancer Naik Kelas

Ia berharap teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang mereka adopsi bisa mengundang lebih banyak lagi mitra ingin bergabung.

"Targetnya sih bertambah 10 kali lipat dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini sudah 107 merek atau brand yang bergabung, dan targetnya bertambah hingga 150 brand pada tahun depan," ungkapnya.

Kun Wardana Ungkap Solusi Atasi Banjir di Jakarta, Pakai AI di Waduk

Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer MAPClub, Marcella Dewi, mengatakan jalan baru ini akan menghasilkan gaya hidup baru. Dari sebelumnya menggunakan kartu fisik virtual akun, kini hanya bisa dilihat melalui platform. Bahkan, Marcella mengklaim bisa menggantikan dompet.

"Era baru dari MAPClub ini untuk merangkul kehidupan digital di Indonesia. Kita akan menjadi mitra mereka. Apa pun dan di mana pun yang mereka, khususnya di sekitar mal. Mereka bisa mendapatkan reward atau experience yang tidak terduga," jelasnya.

Marcella berjanji hadiah yang mereka sediakan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Saat ini mereka memiliki 2,3 juta anggota yang mayoritasnya berasal dari wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa.

Ekosistem Transaksi Digital Dinilai Perlu Diperkuat

Ekosistemnya Diminta Diperkuat, Karena Transaksi Dengan Ini Lebih Aman

Penguatan ekosistem, dinilai sangat penting untuk dilakukan. Agar, publik semakin nyaman dan berbondong-bondong untuk menggunakan Jenis transaksi digital seperti saa ini.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024