Aplikasi Cari Jodoh Ini Lindungi Wanita dengan Teknologi AI
VIVA – Penggunaan internet di negara-negara berkembang ternyata masih rendah. Menurut studi yang dilakukan oleh Academy for Educational Development, penggunaan internet di negara-negara berkembang kurang dari satu persen dari total penduduk.
Dari data itu juga ditemukan fakta bahwa, wanita pengguna internet hanya 22 persen di Asia, 38 persen di Amerika Latin dan 6 persen di Timur Tengah.
Bahkan, seperti dikutip dari The Verge, Kamis, 22 November 2018, beberapa wanita terbukti sukses mengalahkan pria dalam penguasaan bahasa pemrograman, seperti Ada Lovelace dan Grace Hopper yang bekerja di Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA.
Namun kini para wanita yang sudah mulai menyadari pentingnya peran internet untuk mendukung produktivitas sehari-hari. Hal itu didukung dengan kehadiran gadget atau gawai canggih yang memudahkan mereka mengakses informasi di mana saja.
Menurut Direktur Marketing Tantan untuk Asia, Jack Wu, selain untuk urusan pekerjaan, tidak sedikit kaum Hawa menggunakan internet untuk bersosialisasi.
Kehadiran aplikasi media sosial seperti Tantan memungkinkan mereka untuk bertemu dengan teman, baik lama maupun baru. Bahkan, ada juga yang memanfaatkan media sosial untuk mencari jodoh.
Kehadiran fitur-fitur tertentu memungkinkan mereka untuk melakukan hal itu dengan aman dan nyaman. Tanpa perlu takut dengan adanya akun palsu yang sengaja dibuat untuk melakukan penipuan.
Sebab, aplikasinya telah didukung sistem penyaringan canggih, seperti identifikasi akun palsu dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menampilkan rekomendasi profil yang paling sesuai dengan minat pengguna.
“Saat ini, kami melihat peningkatan jumlah pengguna, khususnya wanita. Ini tentu saja sebuah hal yang positif. Berbagai filter yang tersedia di Tantan. Kami berharap bisa membantu para wanita untuk menemukan belahan jiwanya dengan cara yang positif,” jelas Wu. (ase)