Rilis iPhone Anyar, Apple Buang Tiga Produk Lama
- REUTERS/Stephen Lam
VIVA – Apple telah merilis tiga iPhone anyar pada Rabu 12 September 2018 waktu Amerika Serikat atau dini hari tadi. Dengan hadirnya iPhone XS, iPhone XS Max dan iPhone XR, Apple mengatakan tak akan melanjutkan iPhone seri lama, salah satunya iPhone X.
Dilansir dari laman The Verge, Kamis 13 September 2018, kurang dari setahun setelah dirilis, Apple memutuskan untuk tak melanjutkan iPhone X. Selain itu, produsen iPad itu juga menghapus iPhone SE dan iPhone 6S dari line up.
Namun ketiga iPhone tersebut hanya dihapus dari pasar Amerika Serikat saja, tapi tidak berlaku untuk pasar negara berkembang seperti India.
Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook pada Februari lalu mengakui penjualan iPhone X sangat baik.
"iPhone X melewati ekspektasi kami dan menjadi top-selling iPhone setiap minggu sejak dirilis November (2017)," ujar Cook.
Dibuangnya ketiga iPhone tersebut dari laman resmi Apple, menjadi akhir dari iPhone yang memiliki headphone jack.
Apple resmi merilis iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR. Untuk iPhone XS dan iPhone XS Max merupakan iPhone kembar yang memiliki perbedaan ukuran layar, yaitu masing-masing 5,8 inci serta 6,5 inci. Selain itu dari sisi ketahanan baterai, iPhone XS lebih lama 30 menit dari iPhone X, sedangkan iPhone XS Max memiliki 1,5 jam lebih lama.
Sedangkan ukuran layar untuk iPhone XR adalah 6,1 inci. Serta daya tahan baterai jika dibandingkan dengan iPhone 8 Plus adalah 1,5 jam tahan lebih lama.
iPhone XR didukung memori dari 64, 128, serta 256 GB. Sedangkan iPhone XS dan iPhone XS Max terdiri dari 64, 256, dan 512 GB.
iPhone XR menjadi ponsel termurah diantara ketiga, dibanderol mulai dari US$749 atau Rp11,06 juta. Sementara iPhone XS mulai US$999 atau Rp14,7 juta. Sedangkan iPhone XS Max dijual mulai dari US$1099 atau sekitar Rp16,2 jutaan.
Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong
Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar akhir pekan, Jumat (22/11/2024). Data inflasi Jepang yang melampaui ekspektasj pasar menjadi sentimen positif.
